Moskow (ANTARA) - Hampir separuh dari cadangan valuta asing dan emas milik Rusia senilai sekitar 640 miliar dolar AS (sekitar Rp9,17 kuadriliun) telah dibekukan, demikian disampaikan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.
Dalam sebuah program televisi Rusia, Siluanov mengatakan bahwa negaranya akan membayar kepada para kreditur menggunakan rubel.
Dia mengatakan bahwa konflik yang sedang terjadi di Ukraina bukanlah hal mudah bagi institusi keuangan Rusia.
Namun, ujarnya, cadangan modal negara itu memungkinkan sejumlah bank yang berada di bawah pembatasan ketat untuk menjalankan fungsinya.
Otoritas Rusia akan memantau dengan ketat inflasi dan kondisi dana pensiun negara tersebut, ujar Siluanov.
"Tentu saja, kita memiliki cukup uang untuk menjamin produksi barang-barang vital. Bank sentral akan menyediakan likuiditas yang dibutuhkan bagi sistem keuangan," katanya.
Rusia menghadapi gempuran sanksi ekonomi dari negara-negara Barat, termasuk pembekuan aset, sejak operasi militer khusus Rusia di Ukraina diluncurkan pada Februari.
Hampir separuh cadangan devisa Rusia dibekukan
14 Maret 2022 15:52 WIB
Uang kertas rubel Rusia terlihat berdampingan dengan uang dolar AS sebagai latar belakangnya pada 2 Maret 2021. (Xinhua/Shi Hao)
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022
Tags: