Pemerintah turut menyelesaikan persoalan air di Asia melalui AIWW
14 Maret 2022 15:03 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pekan Air Internasional Asia di Labuan Bajo, Senin (14/3/2022). ANTARA/Sanya Dinda.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah turut menyelesaikan persoalan air di Asia melalui Asia International Water Week (AIWW) ke-2 yang dilaksanakan sejak 14 Maret hingga 16 Maret 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Dalam acara ini, pemangku kepentingan dan pakar terkait air yang merupakan anggota dan calon anggota the Asia Water Council (AWC) berkumpul berbagi wawasan serta pengalaman untuk mengembangkan rancangan kegiatan yang akan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Asia.
"Saya berharap dapat menjadi bagian dari diskusi penting yang akan berlangsung dalam dua hari mendatang. Saya optimis bahwa Pekan Air Internasional Asia ke-2 akan menghasilkan rekomendasi kebijakan berkualitas tinggi dan rencana aksi yang dapat diterapkan dengan garis waktu yang jelas yang akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Asia,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Senin.
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Ketersediaan air bersih dapat kurangi kemiskinan
The Asia Water Ministers’ Meeting juga diselenggarakan untuk memberi semua negara kesempatan meningkatkan kerja sama dalam penerapan kebijakan strategis terkait air.
Kebijakan itu diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan masyarakat, mengurangi ketidaksetaraan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil mengatasi perubahan iklim.
Menko Airlangga berharap bahwa acara ini dapat menjadi jalan positif untuk mengembangkan tonggak kerjasama yang lebih kuat di antara negara anggota AWC dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan air.
Selain itu, dengan berbagi masalah air yang diprioritaskan masing-masing negara, anggota dapat mengembangkan rencana aksi nyata untuk mencapai komitmen the Asia Water Ministries’ Meeting ke depan.
Baca juga: Wapres: Indonesia upayakan kelola air secara berkelanjutan
Berdasarkan the Asia and the Pacific SDG Progress Report yang diterbitkan oleh the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Asia memiliki konsentrasi risiko bencana terkait air yang paling signifikan secara global, termasuk kelangkaan air, banjir, kekeringan, polusi air, pencairan gletser, dan akses yang tidak memadai kepada layanan air bersih dan sanitasi aman.
Selain itu, urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang cepat, aktivitas industri yang intens, dan perubahan iklim merupakan ancaman tambahan bagi ketahanan air di Indonesia serta Asia.
Indonesia pun menjadi negara dengan permasalahan air yang kompleks karena memiliki sumber daya air yang berlimpah yang dikelola oleh manajemen air multi-level.
Dalam acara ini, pemangku kepentingan dan pakar terkait air yang merupakan anggota dan calon anggota the Asia Water Council (AWC) berkumpul berbagi wawasan serta pengalaman untuk mengembangkan rancangan kegiatan yang akan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Asia.
"Saya berharap dapat menjadi bagian dari diskusi penting yang akan berlangsung dalam dua hari mendatang. Saya optimis bahwa Pekan Air Internasional Asia ke-2 akan menghasilkan rekomendasi kebijakan berkualitas tinggi dan rencana aksi yang dapat diterapkan dengan garis waktu yang jelas yang akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Asia,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Senin.
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Ketersediaan air bersih dapat kurangi kemiskinan
The Asia Water Ministers’ Meeting juga diselenggarakan untuk memberi semua negara kesempatan meningkatkan kerja sama dalam penerapan kebijakan strategis terkait air.
Kebijakan itu diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan masyarakat, mengurangi ketidaksetaraan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil mengatasi perubahan iklim.
Menko Airlangga berharap bahwa acara ini dapat menjadi jalan positif untuk mengembangkan tonggak kerjasama yang lebih kuat di antara negara anggota AWC dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan air.
Selain itu, dengan berbagi masalah air yang diprioritaskan masing-masing negara, anggota dapat mengembangkan rencana aksi nyata untuk mencapai komitmen the Asia Water Ministries’ Meeting ke depan.
Baca juga: Wapres: Indonesia upayakan kelola air secara berkelanjutan
Berdasarkan the Asia and the Pacific SDG Progress Report yang diterbitkan oleh the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Asia memiliki konsentrasi risiko bencana terkait air yang paling signifikan secara global, termasuk kelangkaan air, banjir, kekeringan, polusi air, pencairan gletser, dan akses yang tidak memadai kepada layanan air bersih dan sanitasi aman.
Selain itu, urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang cepat, aktivitas industri yang intens, dan perubahan iklim merupakan ancaman tambahan bagi ketahanan air di Indonesia serta Asia.
Indonesia pun menjadi negara dengan permasalahan air yang kompleks karena memiliki sumber daya air yang berlimpah yang dikelola oleh manajemen air multi-level.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: