Jakarta (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengatakan bangsa Indonesia telah membuat sejarah baru melalui prosesi penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin.

"Apa yang dilakukan hari ini menjadi sejarah baru bagi bangsa Indonesia untuk mampu mempunyai keberanian, untuk melangkah yang tidak ragu lagi, dan untuk mempunyai ibu kota negara yang baru," ujar Viktor dalam keterangan yang disaksikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

Viktor mengatakan bahwa prosesi penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi pada hari ini (14/3) menunjukkan mimpi besar bangsa dan negara Indonesia untuk mempunyai ibu kota baru terlaksana.

Sebagaimana diketahui, kata dia, mimpi memindahkan ibu kota sudah digagas oleh mendiang Presiden Soekarno semasa hidupnya, yang berkeinginan memindahkan ibu kota ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Hari ini kita bersyukur di bawah pemerintahan Bapak Joko Widodo ini bisa terlaksana dan kita lihat bahwa hadirnya seluruh gubernur untuk membawa tanah dan air sebagai wujud bahwa persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia untuk mempunyai semangat berpindahnya ibu kota negara menuju Kalimantan dapat dilaksanakan dengan baik," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa kehadiran gubernur atau perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia juga menunjukkan adanya dukungan dari segala sisi, baik dukungan politik, sosial, maupun budaya, terhadap pemindahan ibu kota negara.

Menurut dia, bagi Nusa Tenggara Timur, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur menjadi suatu hal yang sangat baik karena dengan demikian pemerataan ekonomi dapat dilakukan.

"Ibu kota baru yang akan datang memberikan pertumbuhan baru bagi kawasan, baik di Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, maupun Papua. Kami kalau datang ke ibu kota negara, tidak butuh waktu 3 jam, cukup butuh waktu 1 jam 45 menit kami sudah ada di sini dan itu mempunyai dampak yang baik," katanya.

Selain itu, kata dia, pemindahan ibu kota menunjukkan bahwa Presiden Jokowi telah melaksanakan amanat yang leluhur sebelumnya. Hal ini untuk kepentingan serta kesejahteraan bangsa Indonesia dalam pemerataan ekonomi.

Baca juga: Presiden dan Ibu Negara berkemah di IKN Nusantara hingga Selasa siang

Baca juga: Anies Baswedan bawa pesan keadilan sosial ke Ibu Kota Nusantara