Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat Indonesia untuk senantiasa memantau informasi terkait dengan perkembangan bencana dari instansi terpercaya agar tidak panik dan terpengaruh oleh informasi yang salah ataupun berita bohong.

Imbauan tersebut, berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, disampaikan Puan sehubungan pula dengan gempa pada zona megathrust yang terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Senin pagi.

"Masyarakat perlu tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar-kabar (tentang bencana) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga perlu terus memantau perkembangan dari instansi terpercaya milik pemerintah," ujarnya.

Lebih lanjut, Puan meminta semua pihak yang terkait dengan penanganan bencana, seperti pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan tim Search and Rescue (SAR), untuk memantau skenario terburuk dari gempa di Nias Selatan.

Ia berhharap mereka dapat memberikan informasi secara tepat dan lengkap kepada masyarakat. Dengan demikian, penyebaran informasi yang salah kepada masyarakat dapat diatasi.

“Sekali pun gempa tidak berpotensi tsunami, pemantauan harus dilakukan dan petugas harus memberikan informasi sevalid mungkin kepada masyarakat. Jangan sampai info yang tidak lengkap menyebabkan kesalahan informasi,” kata Puan.

Seperti yang diketahui, pada pada hari Senin sekitar pukul 04.0.9 WIB, gempa bermagnitudo 6,7 terjadi di Nias Selatan.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi di zona megathrust atau sumber gempa tumbukan lempeng yang terjadi di kedalaman dangkal.

BMKG juga menyampaikan gempa tersebut getarannya dirasakan pada Skala IV MMI di Nias Selatan, Padang, Siberut, dan Gunungsitoli. Pada Skala IV MMI, getaran dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan pintu serta jendela berderik.

Selain itu, getaran gempa di Nias Selatan pada Skala III MMI, yaitu terasa seperti seakan ada truk berlalu terjadi di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman di Sumatera Barat.

Sementara itu, di Dhamasraya, Payukumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, dan Solok, getaran akibat gempa tersebut dirasakan pada Skala II MMI. Pada skala ini, getaran menimbulkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Pakar : Gempa Nias merupakan subduksi segmen Siberut

Baca juga: BNBP minta pemda siapkan rencana kontingensi pascagempa Nias Selatan