Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indoensia (BEI) dalam penutupan transaksi pada Kamis petang kembali mengalami rally melemah, dan salah satunya dipicu dari rupiah yang juga masih tertekan.

IHSG BEI ditutup melemah 24,48 poin atau 0,64 persen ke posisi 3.774,56. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 5,07 poin atau 0,76 persen ke posisi 659,86 poin.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa melemahnya IHSG BEI dipicu dari gejolak nilai tukar rupiah sehingga menyebabkan kekhawatiran akan adanya sinyal berlanjutnya aliran dana asing keluar (capital outflow).

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar asing yang masih mengambil posisi aksi ambil untung membuat indeks BEI berada di area negatif.

"Meski sempat menguat, akhirnya IHSG ditutup kembali di area negatif menyusul profit taking serta gejolak nilai tukar rupiah karena akan adanya sinyal berlanjutnya aliran dana asing keluar," katanya.

Ia memperkirakan, indeks BEI pada perdagangan besok, Kamis (16/9) masih akan bergerak mudah berubah (volatile). Meski demikian, ia menilai, peluang buy on weakness pada saham yang telah memasuki area jenuh jual.

"Kisaran support-resistance indeks BEI diperkirakan di level 3.700-3.812 poin," ujarnya.

Sementara itu, frekuensi transaksi perdagangan saham Rabu tercatat cukup ramai sebanyak 135,470 kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,527 miliar lembar saham senilai Rp4,850 triliun.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, tercatat saham yang melemah mendominasi sebanyak 145, dan hanya sebanyak 76 saham yang meningkat, dan 103 saham tidak bergerak harganya.

Sementara, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 136,06 poin (0,71 persen) ke level 19.181,50, indeks Nikkei-225 naik 150,29 poin (1,76 persen) ke level 8.668,86, dan Straits Times menguat 26,60 poin (0,97 persen) ke level 2.765,95.
(T.KR-ZMF/R010)