Airlangga: Unhas harus jadi kiblat pengetahuan IKN
12 Maret 2022 16:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memberikan kuliah umum di Unhas Makassar, Sabtu,(12/3/2022).ANTARA/Abd Kadir
Makassar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, menantang Universitas Hasanuddin menjadi kiblat pengetahuan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan lokasinya yang berhadapan langsung dengan Makassar, Sulawesi Selatan.
Menko Airlangga mengatakan dalam Kuliah Umum yang bertajuk "Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital" di Unhas Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan, keberadaan IKN di Kalimantan Timur, wajib dan harus dimanfaatkan oleh Unhas untuk menunjukkan perannya sebagai universitas tertua di Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga: KSP: IKN dirancang berkelanjutan tak berhenti di Pemerintahan Jokowi
"Sebagai Center Of Excellence, Unhas harus jadi kiblat pengetahuan. Sama halnya UI dan ITB (Institut Teknologi Bandung) di Jakarta (sebagai ibukota)," katanya.
Ia mengatakan, keberadaan IKN di Kaltim, akan memberikan efek positif untuk perkembangan perekonomian negara. Apalagi jika Indonesia-China dan senior export facility agreement (SEFA) pada tiga empat tahun ke depan, maka statistik akan makin positif.
Peluang inilah yang harus mulai antisipasi Unhas dengan menyiapkan atau melahirkan SDM yang memiliki kompetensi dan daya saing.
"Karena itu, keberadaan IKN di Kalimantan Timur, harus dimanfaatkan Unhas. Kita akan kembangkan perekonomian berbasis nusantara," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub sebut IKN akan gunakan kendaraan listrik dan otonom
Menko dalam kesempatan tersebut sekaligus membeberkan alasan Presiden Joko Widodo pada akhirnya memutuskan memindahkan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Salah satunya posisi di Utara Jawa, hampir seluruhnya berada 20cm di bawah permukaan laut. Dan untuk mengatasi itu dengan ini membangun tembok besar (great wall) yang tentu memakan biaya dan waktu yang lama.
Sebaliknya Indonesia dinilai punya potensi masuk dalam lima negara terbesar pada 2045. Namun untuk menuju ke sana, kata dia, maka membutuhkan platfom baru yakni kota yang moderen dan mendahului zamannya.
Baca juga: Bappenas: Pemindahan IKN pastikan Indonesia Emas 2045 tercapai
Menko Airlangga mengatakan dalam Kuliah Umum yang bertajuk "Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital" di Unhas Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan, keberadaan IKN di Kalimantan Timur, wajib dan harus dimanfaatkan oleh Unhas untuk menunjukkan perannya sebagai universitas tertua di Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga: KSP: IKN dirancang berkelanjutan tak berhenti di Pemerintahan Jokowi
"Sebagai Center Of Excellence, Unhas harus jadi kiblat pengetahuan. Sama halnya UI dan ITB (Institut Teknologi Bandung) di Jakarta (sebagai ibukota)," katanya.
Ia mengatakan, keberadaan IKN di Kaltim, akan memberikan efek positif untuk perkembangan perekonomian negara. Apalagi jika Indonesia-China dan senior export facility agreement (SEFA) pada tiga empat tahun ke depan, maka statistik akan makin positif.
Peluang inilah yang harus mulai antisipasi Unhas dengan menyiapkan atau melahirkan SDM yang memiliki kompetensi dan daya saing.
"Karena itu, keberadaan IKN di Kalimantan Timur, harus dimanfaatkan Unhas. Kita akan kembangkan perekonomian berbasis nusantara," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub sebut IKN akan gunakan kendaraan listrik dan otonom
Menko dalam kesempatan tersebut sekaligus membeberkan alasan Presiden Joko Widodo pada akhirnya memutuskan memindahkan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Salah satunya posisi di Utara Jawa, hampir seluruhnya berada 20cm di bawah permukaan laut. Dan untuk mengatasi itu dengan ini membangun tembok besar (great wall) yang tentu memakan biaya dan waktu yang lama.
Sebaliknya Indonesia dinilai punya potensi masuk dalam lima negara terbesar pada 2045. Namun untuk menuju ke sana, kata dia, maka membutuhkan platfom baru yakni kota yang moderen dan mendahului zamannya.
Baca juga: Bappenas: Pemindahan IKN pastikan Indonesia Emas 2045 tercapai
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: