London (ANTARA News) - Sebanyak enam dari sembilan warga Indonesia yang selama ini bekerja untuk keluarga mantan Perdana Menteri Libya Al-Baghdadi Ali Al-Mahmudi berhasil dievakuasi oleh tim dari KBRI Tunisia dari negara itu.

KBRI Tunisia dalam keterangan yang diterima ANTARA London menyebutkan pekerja Indonesia itu semula tinggal terpisah-pisah di beberapa rumah keluarga Al-Mahmudi.

Mereka kemudian dikumpulkan saat puncak konflik perebutan kota Tripoli di bulan Ramadhan ke rumah menantu Perdana Menteri yang tinggal di kawasan relatif lebih aman karena jauh dari kawasan pusat peperangan.

KBRI telah berhasil mengevakuasi 19 orang WNI dari Libya pasca jatuhnya rezim Qaddhafi dan direbutnya Tripoli oleh pasukan oposisi.

Pelacakan keberadaan WNI di Libya yang rata-rata adalah para TKW nonformal terus dilakukan. KBRI Tunisia mengimbau berbagai pihak yang mengetahui keberadaan WNI di Libya untuk dapat segera menginformasikan kepada Kementerian Luar Negeri atau kepada KBRI Tunisia untuk dapat dilacak keberadaannya.

Kesembilan WNI yang berhasil dievakuasi dari Libya, yaitu Nani Tohani BT Sirad Sarya (26) dari Indramayu, Yati BT Arsim Mahli (22) dan Eti Herawati(33) dari Sukabumi, Jumi Binti Aswi (40) dari Tanggerang dan Siti Aisyah BT Salim Han (38) dari Sumbawa.

Selain itu, Robiatun Adawiyah BT Ahmad Matohir (23) dari Demak, Rukiyah BT Rastama(23) dari Indramayu, Daryati BT Nurudin (40) dan Wagini BT Jawadin (40) dari dari Purworejo, yang tiba di Tunis Selasa subuh.

Rombongan evakuasi bertolak dari KBRI Tripoli pada hari Senin, sekitar pukul 8.30 pagi waktu Libya atau pukul 7.30 pagi waktu Tunisia. Jalur antara Tripoli ke perbatasan Tunisia dilewati dengan lancar, walaupun masih banyak penjagaan di sepanjang jalur yang menghubungkan kota Tripoli dengan perbatasan Tunisia, namun mereka tidak mengalami pemeriksaan.
(ZG)