Lebak (ANTARA News) - Masyarakat di 12 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kesulitan air bersih karena musim kemarau menyebabkan sumur dan sumber mata air kering.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis mengatakan warga yang kesulitan air bersih segera mengajukan bantuan pasokan air bersih kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebak.

Ke-12 daerah yang kesulitan air bersih itu adalah Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Wanasalam, Cilograng, Curug Bitung, Maja, Malingping, Bojongmanik, Cibadak, Kalanganyar, Cimarga, dan Sajira.

Masyarakat daerah itu terpaksa berjalan hingga puluhan kilometer ke sungai atau daerah tangkapan air untuk mendapatkan air bersih.

Kesulitan air bersih terjadi selama tiga pekan terakhir dan kemungkinan terus berlangsung karena hujan belum turun.

"Saya prediksikan kemarau akan berlanjut hingga Desember, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Wanasalam mengaku terpaksa menggunakan air sungai yang berwarna kehitam-hitaman akibat kesulitan air bersih tersebut.

Masyarakat berbondong-bondong dengan membawa derijen dan ember untuk mengambil air di sungai itu.

"Kami mencari air ke sungai yang kondisinya sudah tidak layak lagi untuk keperluan MCK karena sumur timba di rumah kering kerontang akibat kemarau," ujar Eman (40), warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
(MSR)