Jakarta (ANTARA) - Peserta Program Guru Penggerak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ingin berkontribusi pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Sabtu, peserta Program Guru Penggerak Angkatan Pertama I Ketut Budi mengemukakan bahwa modul dalam Program Guru Penggerak mengarahkan penyelenggaraan pendidikan secara holistik di sekolah.

"Materi yang diberikan mendorong para guru menciptakan program yang berdampak dan berorientasi murid. Kami juga diajarkan tentang diferensiasi yang memandang murid sebagai individu unik dan berbeda dengan keragaman karakteristiknya," kata dia.

Ia mengemukakan bahwa metode diferensiasi mendorong para guru untuk menghargai perbedaan potensi murid dan mendukung pengembangannya.

"(Dengan demikian) Murid akan tumbuh menjadi potensi-potensi yang sangat berbakat di bidang masing-masing, sehingga ke depan diharapkan mereka akan menjadi individu yang saling menghargai keberagaman yang kami ajarkan," kata Budi.

Program Guru Penggerak juga mendorong para guru meningkatkan keterampilan, termasuk keterampilan beradaptasi dengan teknologi pada masa pandemi COVID-19 yang memaksa guru menggunakan berbagai platform untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh via daring.

Sebagai kepala sekolah, Budi akan menerapkan metode diferensiasi untuk mendukung pengembangan kemampuan murid sesuai dengan keunggulannya serta pola kepemimpinan yang mendorong budaya positif, iklim kerja kondusif, serta pengembangan keterampilan sosial emosional.

Lulusan Program Guru Penggerak Angkatan Pertama Erniwati juga optimistis bisa mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolahnya dengan mempraktikkan materi yang diperoleh dari Program Guru Penggerak.

Peserta program dari Polewali Mandar itu mengatakan bahwa Program Guru Penggerak mengajarkan para peserta untuk menguasai berbagai teknik mengajar serta memetakan seluruh aset di sekolah guna mendukung proses pembelajaran.

Erniwati berencana melakukan pemetaan bakat dan minat siswa di sekolahnya serta merancang dukungan bagi pengembangan bakat dan minat murid.

"Kami merasa walaupun program ini sudah selesai, tetapi justru perjuangan baru akan dimulai," kata Erniwati.

Baca juga:
Kemendikbudristek targetkan 405.000 guru jadi Guru Penggerak pada 2024
FSGI dorong Kemendikbudristek perbaiki Program Guru Penggerak