OJK: Jumlah agen Laku Pandai kian meningkat di tengah pandemi
11 Maret 2022 17:58 WIB
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat dalam media briefing POJK Laku Pandai secara daring di Jakarta, Jumat (11/03/2022). (ANTARA/Agatha Olivia)
Jakarta (ANTARA) - Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat menyebutkan jumlah Agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) kian meningkat di tengah pandemi.
Dalam tiga bulan terakhir 2021 saja, kata dia, kenaikan Agen Laku Pandai tercatat dari 1,24 juta pada September menjadi 1,45 juta agen di Desember.
"Di masa pandemi kenaikannya memang justru signifikan. Ini luar biasa baik dari sisi agen maupun produk Laku Pandainya," ungkap Teguh dalam Media Briefing POJK Laku Pandai secara daring di Jakarta, Jumat.
Rinciannya, total agen tersebut didominasi oleh agen individu yang naik dari 1,22 juta menjadi 1,41 juta orang, sedangkan agen badan hukum naik dari 17.467 menjadi 32.608.
Agen Laku Pandai tersebar di 511 kabupaten/kota dalam 33 provinsi di Indonesia.
Teguh menuturkan terdapat beberapa alasan perkembangan signifikan Agen Laku Pandai saat pandemi yakni dengan adanya COVID-19 masyarakat cenderung mencari layanan keuangan terdekat untuk menghindari infeksi virus.
Baca juga: OJK harapkan aturan terbaru laku pandai tingkatkan inklusi keuangan
"Jadi orang yang di daerah terpencil bisa tinggal mendatangi agen yang ada di warung-warung, sehingga tidak perlu ke bank yang jauh," katanya.
Selain itu selama pandemi banyak program pemerintah yang dilakukan melalui Agen Laku Pandai, seperti pemberian bantuan sosial atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga beberapa bank pun menambah agennya.
Meski begitu dirinya mengungkapkan Agen Laku Pandai masih terpusat di Pulau Jawa pada triwulan IV-2021 yakni sebesar 913.226 agen atau 64,18 persen, di mana persentase terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu 272.671 agen atau 18,79 persen.
Namun jika dilihat berdasarkan kota/kabupaten, jumlah Agen Laku Pandai terbanyak terdapat di Kota Jakarta Timur sebanyak 40.211 agen.
Sedangkan berdasarkan wilayah, yang memiliki persentase jumlah Agen Laku Pandai paling sedikit adalah Maluku dan Papua yaitu 29.360 agen atau 2,02 persen.
Baca juga: Pemerintah agar perhatikan keberlanjutan Laku Pandai.
Dalam tiga bulan terakhir 2021 saja, kata dia, kenaikan Agen Laku Pandai tercatat dari 1,24 juta pada September menjadi 1,45 juta agen di Desember.
"Di masa pandemi kenaikannya memang justru signifikan. Ini luar biasa baik dari sisi agen maupun produk Laku Pandainya," ungkap Teguh dalam Media Briefing POJK Laku Pandai secara daring di Jakarta, Jumat.
Rinciannya, total agen tersebut didominasi oleh agen individu yang naik dari 1,22 juta menjadi 1,41 juta orang, sedangkan agen badan hukum naik dari 17.467 menjadi 32.608.
Agen Laku Pandai tersebar di 511 kabupaten/kota dalam 33 provinsi di Indonesia.
Teguh menuturkan terdapat beberapa alasan perkembangan signifikan Agen Laku Pandai saat pandemi yakni dengan adanya COVID-19 masyarakat cenderung mencari layanan keuangan terdekat untuk menghindari infeksi virus.
Baca juga: OJK harapkan aturan terbaru laku pandai tingkatkan inklusi keuangan
"Jadi orang yang di daerah terpencil bisa tinggal mendatangi agen yang ada di warung-warung, sehingga tidak perlu ke bank yang jauh," katanya.
Selain itu selama pandemi banyak program pemerintah yang dilakukan melalui Agen Laku Pandai, seperti pemberian bantuan sosial atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga beberapa bank pun menambah agennya.
Meski begitu dirinya mengungkapkan Agen Laku Pandai masih terpusat di Pulau Jawa pada triwulan IV-2021 yakni sebesar 913.226 agen atau 64,18 persen, di mana persentase terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu 272.671 agen atau 18,79 persen.
Namun jika dilihat berdasarkan kota/kabupaten, jumlah Agen Laku Pandai terbanyak terdapat di Kota Jakarta Timur sebanyak 40.211 agen.
Sedangkan berdasarkan wilayah, yang memiliki persentase jumlah Agen Laku Pandai paling sedikit adalah Maluku dan Papua yaitu 29.360 agen atau 2,02 persen.
Baca juga: Pemerintah agar perhatikan keberlanjutan Laku Pandai.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: