Sukoharjo (ANTARA) - Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjutak kunjungan kerja ke Markas Brigradir Infantri (Brigif) 06/Trisakti Balajaya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk mengecek kendala sebagai bahan evaluasi.

"Saya kunker ini, menjadi prioritas untuk melihat sejauh mana satuan-satuan di bawah, bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Pangkostrad di Markas Brigif 06/Trisaksi Balajaya Sukoharjo, Jumat.

Menurut Pangkostrad, dari hasil pelaporan yang didapatkan dan dilihat langsung apa yang menjadi kendala sehingga dapat melihat kualitas-kualitas nyata dan kemudian dicatat sebagai bahan evaluasi.

Baca juga: Kasad: Nilai-nila bangsa merupakan wawasan kebangsaan

Pangkostrad dalam kunker berawal di Markas Para Reder 503 Mayangkara Mojokerto Jatim, kemudian di Brigif 06/Trisakti Balajaya Sukoharjo, setelah itu, ada satuan-satuan lain yang akan dilihat langsung.

Menurut Pangkostrad, Pasukan Kostrad ini, dominan dipersiapkan untuk tempur. Walaupun Kostrad mempunyai asisten teritorial, tetapi dominan kegiatan adalah bagaimana kesiapan tempur yang menjadi prioritas. Namun, Kostrad ada juga tugas-tugas tambahan membantu pengamanan dari pemerintah daerah (pemda) setempat.

"Kami juga harus melihat celahnya, sehingga prajurit bisa profesional secara militer, juga dalam perbantuan pengamanan ke pemda setempat," kata Pangkostrad.

Dia mengatakan Kostrad kalau di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) masih banyak hal yang perlu didukung, namun, selalu terbiasa tentara ini, dengan memaksimalkan apa yang ada. Namun, alutsista yang ada secara umum masih mampu melaksanakan tugas pokok.

Dia menjelaskan kebutuhan peremajaan alutsista di Kostrad, sudah banyak yang luar biasa. Pihaknya setelah melakukan pengecekan di Kostrad sudah cukup baik. Untuk tugas pokok mampu, tetapi yang namanya teknologi terus berkembang sehingga tetap perlu dievaluasi dan berlatih, kemudian evaluasi lagi agar semakin profesional.

Dia mengatakan ada satu konsep yang dicetuskan oleh Panglima TNI, KSAD supaya lebih dominan membantu kesejahteraan masyarakat. Hal ini, terus mencari bagaimana yang harus dikerjakan walaupun sebenarnya tentara di daerah-daerah banyak melakukan hal-hal yang membantu masyarakat.

Kostrad yang memasuki HUT ke-61 ke depan, kata dia, dengan slogan "back to basic" atau kembali ke awal jati diri. Artinya, pihaknya ingin mengingatkan kembali bahwa orang masuk tentara sejak awal adalah ingin mengabdi jadi jangan memikirkan yang lain. Pihaknya mulai menata kembali hal-hal yang mendasar. Pengabdian dengan berlatih dan siap untuk melaksanakan tugas.

Dia mengatakan Kostrad tantangan pada era sekarang banyak hal karena dinamika semakin luar biasa, perkembangan-perkembangan politik harus diikuti karena seperti diketahui dalam pengamanan seharian perlu ada sinergi antara TNI Polri. Sehingga, hal ini, tidak boleh dilupakan. Jadi pemerintah bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan pendampingan-pendampingan dari TNI-Polri.

Baca juga: Kasad ingatkan perwira tinggi yang naik pangkat jangan pragmatis
Baca juga: Mayjen TNI Maruli Simanjuntak resmi jabat Pangkostrad