New York (ANTARA News/Reuters/AFP) - Serena Williams didenda 2.000 dolar AS Senin karena mengumbar kata kepada wasit saat melakoni laga final lawan Sam Stosur pada final turnamen tenis AS Terbuka, kata wasit turnamen Brian Earley.
Williams, yang masih hangat dengan karakternya yang panas pada AS Terbuka 2009, terhindar dari hukuman berat setelah para petinggi tenis Minggu menyatakan insiden itu bukan merupakan pelanggaran berat.
"Sikap Williams itu, melancarkan protes menggunakan kata-kata, tidak termasuk pelanggaran berat berdasar peraturan," kata wasit turnamen Brian Earley dalam pernyataannya.
Williams sebelumnya mendapat peringatan dari hakim Eva Asderaki setelah melakukan pukulan game pertama, kemudian berteriak "C`mon" sebelum Stosur berhasil memukul bola.
Williams melanjutkan keberangannya terhadap Asderaki setelah game itu dan berteriak ketika terjadi pergantian bola.
"Wasit AS Terbuka Brian Earley menjatuhkan denda kepada Serena Williams sebesar 2.000 dolar karena sikap yang kurang terpuji dalam laga tungal puteri itu," demikian pernyataan dari Asosiasi Tenis AS.
"Denda seperti ini terjadi pada beberapa kasus sama dalam turnamen Grand Slam," kata USTA dengan menambahkan, uang denda itu akan dimasukkan ke dalam kas Yayasan Pengembangan Grand Slam.
Williams mendapat uang sebesar 1,4 juta dolar dari turnamen AS Terbuka itu.
Hadiah uang sebagai runner-up sebesar 900.000 dolar dan ia mendapat bonus 500.000 sebagai petenis yang unggul dalam seri pertandingan turnamen tanah keras pada pemanasan menjelang AS Terbuka.
USTA menyatakan, Direktur Komite Grand Slam Bill Babcock menyatakan, "Masalah Williams tidak termasuk dalam kasus pelanggaran besar."
Petenis berusia 29 tahun dari Amerika itu pernah mendapat hukuman karena sikap kurang terpuji pada semi final 2009 saat tanding lawan Kim Clijsters yang akhirnya tampil sebagai juara.
Ketika itu, Serena Williams dijatuhi denda 82.500 dolar AS.
(A008)
Williams didenda 2.000 dolar AS
13 September 2011 16:11 WIB
Petenis AS Serena Williams. (FOTO REUTERS)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: