Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan validasi belasan ribu siswa SMA dan SMK calon penerima bantuan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur Ansar Ahmad, agar yang menerima bantuan SPP gratis itu adalah yang betul-betul siswa dari keluarga kurang mampu. Itu yang kami validasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung di Batam, Jumat.

Dari total dana Rp19,5 miliar yang disiapkan Pemprov Kepri, sekitar Rp11 juta di antaranya untuk bantuan SPP siswa SMA dan Rp7 miliar untuk siswa SMK.

Baca juga: Dinkes Kepri sebut semua kasus aktif COVID-19 sudah varian Omicron

Ia menyatakan validasi calon siswa penerima bantuan SPP penting agar tidak terjadi tumpang tindih dengan bantuan yang sudah diberikan.

Beberapa penilaian yang dilakukan untuk penerima bantuan SPP antara lain pola anak miskin dan alat transportasi yang digunakan.

"Seperti transportasi laut di hinterland (pulau penyangga)," kata dia.

Baca juga: Kepri anggarkan Rp19,5 miliar bantu SPP SMA

Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan Pemprov Kepri menganggarkan Rp19,5 miliar untuk membantu pembayaran SPP bagi siswa SMA, SMK dan SLB dari keluarga tidak mampu.

Dengan bantuan itu maka siswa yang dinilai tidak mampu akan dibebaskan dari kewajiban membayar SPP.

Ia mengatakan masing-masing sekolah yang akan mendata siswa tidak mampu untuk mendapatkan bantuan itu, karena yang paling mengetahui kondisi anak adalah pihak sekolah.

Baca juga: Kepri salurkan Rp24,8 miliar untuk gratiskan SPP siswa SMA

Baca juga: 1.606 warga Batam sembuh dari COVID-19 dalam sepekan