Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan penggunaan bambu sebagai salah satu material konstruksi untuk memperkuat sirkuit Formula E Jakarta di Ancol karena mampu menyerap kandungan air dalam tanah yang lunak.
"Itu kuat, itu kan justru memperkuat. Bukan berarti bambu kemudian tidak ada batunya, bukan, itu kan di lapisan tertentu," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Baca juga: DKI kemarin, anggaran sirkuit Formula E bertambah hingga BOR 29 persen
Menurut dia, bambu akan memberikan daya dukung terhadap tanah terutama tanah lunak sehingga membuat lintasan menjadi lebih baik dan permanen.
Penggunaan bambu, lanjut dia, juga hanya di beberapa titik tertentu yang ada kandungan tanah lunak.
Riza yang merupakan insinyur dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta itu mengatakan penggunaan bambu sudah banyak dan biasa digunakan untuk konstruksi di antaranya pembangunan di daerah pinggiran sungai.
Baca juga: Pemprov DKI bantah wajibkan ASN beli tiket Formula E
"Di banyak tempat juga digunakan seperti di daerah pinggiran sungai, di mana cukup berair untuk penguatan dan itu biasa dalam teknik sipil untuk pekerjaan jalan," ucapnya.
Pembangunan sirkuit Formula E dikerjakan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama selama 54 hari sesuai kontrak kerja yang dilakukan sejak 2 Februari 2022.
Sirkuit Formula E Jakarta memiliki panjang 2,4 kilometer (km) dengan lebar 12 meter.
Rencananya, Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) memiliki 18 tikungan dengan desain mirip kuda lumping dengan pemandangan Jakarta International Stadium (JIS).
Ajang balap mobil listrik Formula E Jakarta akan diadakan pada 4 Juni 2022 dengan total anggaran pembangunan lintasan mencapai Rp60 miliar.
Baca juga: Ini alasan mengapa anggaran sirkuit Formula E bertambah
Wagub DKI: Penggunaan Bambu untuk perkuat sirkuit Formula E
11 Maret 2022 12:18 WIB
Arsip foto - Foto udara pembangunan sirkuit Formula E Jakarta, Kamis (24/2/2022). (ANTARA/HO-Jakpro)
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: