Pengusaha Rusia tertarik bangun infrastruktur Sulut
13 September 2011 02:52 WIB
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan gedung. Saat ini pemerintah berkonsentrasi untuk menjalan program percepatan pembangunan infrastruktur melalui program investasi program MP3EI (Masterplan percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha Rusia tertarik untuk membangun infrastruktur di Sulawesi Utara setelah mendengar pemaparan Gubernur Sulut SH Sarundajang dalam sebuah pertemuan di Moskow, Rusia.
Staf khusus Gubernur Sulut bidang investasi Jackson Kumaat dalam siaran pers di Jakarta, Senin menyatakan, gubernur mendapat kesempatan berharga memaparkan keunggulan Sulut dari berbagai sektor yakni perdagangan, turisme dan investasi
"Yang menarik perhatian kalangan pengusaha Rusia adalah tawaran untuk membangun infrastruktur pelabuhan, jalan tol, bandara dan rel kereta api," ujar Jackson Kumaat, yang mendampingi Gubernur Sarundajang.
Sarundajang ikut mendampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan dalam "roadshow" promosi investasi "Business Forum, Invest in Remarkable Indonesia" yang digelar di Grand Ballroom Swissotel Conference Center, Krasnie Kholmy, Moskow Rusia 12 September 2011.
Jackson Kumaat mengatakan, Sarundajang mampu meyakinkan kalangan pengusaha Rusia saat tampil dalam pertemuan terbatas di Moskow Rusia yang antara lain dalam rangka mempromosikan potensi investasi Sulut tersebut.
Jackson Kumaat mengatakan, Rusia dinilai sebagai negara yang potensial untuk melakukan investasi di Indonesia, sehingga kunjungan promosi investasi yang digagas BKPM diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal.
Ia mengatakan Sulut menjadi salah satu tujuan investasi karena dinilai sudah cukup dikenal dengan berhasil menggelar berbagai kegiatan internasional.
"Para pengusaha cukup antusias dan meminta tindak lanjut lebih detail tentang potensi yang sudah ditawarkan Gubernur. Kami berharap ini langkah awal yang positif karena Sulut sudah menjadi kawasan ekonomi khusus yang potensial dikembangkan," tutur Kumaat.
Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kata Jackson Kumaat, ada sejumlah mega proyek yang memang sedang digalakkan seperti jalan tol Manado-Bitung, perluasan bandara, pembangunan "hub port" Bitung.
Selain itu, tentu yang tidak bisa diabaikan adalah potensi Sulut dari sektor maritim, pariwisata, pertambangan, komoditas pertanian, dan keunggulan kompetitif lainnya.
"Kepada peserta pertemuan, Gubernur juga secara eksplisit menyampaikan keunggulan geostragis Sulawesi Utara dalam kancah perdagangan dunia. Dimana posisi Sulut sangat strategis menghadap Pasifik dan masuk dalam dua jalur alur laut kepulauan internasional (ALKI),kata tandas Kumaat.
Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin dalam kesempatan terpisah, menurut Jackson Kumaat berjanji akan menjembatani pihak Pemrov Sulut dengan pengusaha Rusia yang tertarik untuk berinvestasi di Sulut. Kepada Gubernur, Dubes berjanji akan menindaklanjuti pertemuan khusus terkait dengan pengembangan investasi di bidang insfrastruktur. "Pak Dubes sangat kooperatif dan beliau juga memiliki jaringan yang cukup baik di Rusia," kata Jackosn Kumaat. (U002/S025/K004)
Staf khusus Gubernur Sulut bidang investasi Jackson Kumaat dalam siaran pers di Jakarta, Senin menyatakan, gubernur mendapat kesempatan berharga memaparkan keunggulan Sulut dari berbagai sektor yakni perdagangan, turisme dan investasi
"Yang menarik perhatian kalangan pengusaha Rusia adalah tawaran untuk membangun infrastruktur pelabuhan, jalan tol, bandara dan rel kereta api," ujar Jackson Kumaat, yang mendampingi Gubernur Sarundajang.
Sarundajang ikut mendampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan dalam "roadshow" promosi investasi "Business Forum, Invest in Remarkable Indonesia" yang digelar di Grand Ballroom Swissotel Conference Center, Krasnie Kholmy, Moskow Rusia 12 September 2011.
Jackson Kumaat mengatakan, Sarundajang mampu meyakinkan kalangan pengusaha Rusia saat tampil dalam pertemuan terbatas di Moskow Rusia yang antara lain dalam rangka mempromosikan potensi investasi Sulut tersebut.
Jackson Kumaat mengatakan, Rusia dinilai sebagai negara yang potensial untuk melakukan investasi di Indonesia, sehingga kunjungan promosi investasi yang digagas BKPM diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal.
Ia mengatakan Sulut menjadi salah satu tujuan investasi karena dinilai sudah cukup dikenal dengan berhasil menggelar berbagai kegiatan internasional.
"Para pengusaha cukup antusias dan meminta tindak lanjut lebih detail tentang potensi yang sudah ditawarkan Gubernur. Kami berharap ini langkah awal yang positif karena Sulut sudah menjadi kawasan ekonomi khusus yang potensial dikembangkan," tutur Kumaat.
Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kata Jackson Kumaat, ada sejumlah mega proyek yang memang sedang digalakkan seperti jalan tol Manado-Bitung, perluasan bandara, pembangunan "hub port" Bitung.
Selain itu, tentu yang tidak bisa diabaikan adalah potensi Sulut dari sektor maritim, pariwisata, pertambangan, komoditas pertanian, dan keunggulan kompetitif lainnya.
"Kepada peserta pertemuan, Gubernur juga secara eksplisit menyampaikan keunggulan geostragis Sulawesi Utara dalam kancah perdagangan dunia. Dimana posisi Sulut sangat strategis menghadap Pasifik dan masuk dalam dua jalur alur laut kepulauan internasional (ALKI),kata tandas Kumaat.
Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin dalam kesempatan terpisah, menurut Jackson Kumaat berjanji akan menjembatani pihak Pemrov Sulut dengan pengusaha Rusia yang tertarik untuk berinvestasi di Sulut. Kepada Gubernur, Dubes berjanji akan menindaklanjuti pertemuan khusus terkait dengan pengembangan investasi di bidang insfrastruktur. "Pak Dubes sangat kooperatif dan beliau juga memiliki jaringan yang cukup baik di Rusia," kata Jackosn Kumaat. (U002/S025/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: