Zona logistik pintar di China barat laut wujudkan netralitas karbon
11 Maret 2022 09:54 WIB
Foto ini menunjukkan alat pembangkit listrik fotovoltaik di atap gudang penyimpanan milik pusat logistik pintar "Asia No.1" di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut. ANTARA/Xinhua/JD.com)
Jakarta (ANTARA) - Pusat logistik pintar "Asia No.1" di Xi'an, Republik Rakyat China, yang dikelola oleh raksasa peritel daring China JD.com, mewujudkan netralitas karbon pada 2021.
Alat pembangkit listrik fotovoltaik seluas 100.000 meter persegi, yang berada di atap gudang penyimpanan, mendukung operasi pusat logistik itu, menurut JD.com. Energi hijau membantu alat otomatisasi di pusat tersebut dan mengisi daya kendaraan listrik pada siang hari.
Di malam hari, perangkat penyimpanan energinya dapat melepaskan listrik hijau yang disimpan pada siang hari guna memenuhi puncak permintaan.
Robot-robot pembawa dan penyortir paket dapat beroperasi tanpa cahaya, ujar Duan Yanjian dari JD Logistics, seraya menambahkan bahwa robot-robot itu mampu menghemat 2.283 kWh per menit, hampir setara dengan konsumsi listrik sebuah rumah tangga biasa dalam kurun waktu satu setengah tahun.
Emisi residu pusat logistik pintar itu diimbangi oleh penerapan Reduksi Emisi Tersertifikasi China (China Certified Emissions Reductions/CCER).
JD Logistics telah mengerahkan sekitar 20.000 kendaraan energi baru di lebih dari 50 kota di seluruh dunia.
Jika digabungkan dengan infrastruktur pengisian energi bersih, kendaraan-kendaraan itu diperkirakan akan mengurangi emisi karbondioksida sebesar sekitar 400.000 ton per tahun, setara dengan jumlah yang diserap oleh 20 juta pohon setiap tahun.
Pusat logistik pintar "Asia No.1" di Xi'an mulai beroperasi pada 2019. Dengan luas lantai hampir 300.000 meter persegi, fasilitas gudang penyimpanan itu dapat menyortir rata-rata setengah juta paket per hari.
Fasilitas tersebut merupakan salah satu pusat logistik terbesar di China barat laut.
Alat pembangkit listrik fotovoltaik seluas 100.000 meter persegi, yang berada di atap gudang penyimpanan, mendukung operasi pusat logistik itu, menurut JD.com. Energi hijau membantu alat otomatisasi di pusat tersebut dan mengisi daya kendaraan listrik pada siang hari.
Di malam hari, perangkat penyimpanan energinya dapat melepaskan listrik hijau yang disimpan pada siang hari guna memenuhi puncak permintaan.
Robot-robot pembawa dan penyortir paket dapat beroperasi tanpa cahaya, ujar Duan Yanjian dari JD Logistics, seraya menambahkan bahwa robot-robot itu mampu menghemat 2.283 kWh per menit, hampir setara dengan konsumsi listrik sebuah rumah tangga biasa dalam kurun waktu satu setengah tahun.
Emisi residu pusat logistik pintar itu diimbangi oleh penerapan Reduksi Emisi Tersertifikasi China (China Certified Emissions Reductions/CCER).
JD Logistics telah mengerahkan sekitar 20.000 kendaraan energi baru di lebih dari 50 kota di seluruh dunia.
Jika digabungkan dengan infrastruktur pengisian energi bersih, kendaraan-kendaraan itu diperkirakan akan mengurangi emisi karbondioksida sebesar sekitar 400.000 ton per tahun, setara dengan jumlah yang diserap oleh 20 juta pohon setiap tahun.
Pusat logistik pintar "Asia No.1" di Xi'an mulai beroperasi pada 2019. Dengan luas lantai hampir 300.000 meter persegi, fasilitas gudang penyimpanan itu dapat menyortir rata-rata setengah juta paket per hari.
Fasilitas tersebut merupakan salah satu pusat logistik terbesar di China barat laut.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: