Indonesia akan terima 2,8 juta dosis vaksin Moderna dari AS
10 Maret 2022 22:07 WIB
Arsip - Petugas membongkar muatan kargo berisi vaksin jadi COVID-19 Moderna tahap ke-176 sebanyak 1.420.600 dosis saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (26/12/2021). (ANTARA/HO-Kominfo/InfoPublik/Amiri Yandi)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan menerima 2.880.000 dosis vaksin Moderna pada Jumat (11/3) dengan skema berbagi vaksin (dose sharing) dari Amerika Serikat melalui Akses Global Vaksin COVID-19 (COVAX) Facility, kata Kementerian Luar Negeri.
Sebelumnya pada 4 Maret lalu Indonesia telah menerima sebanyak 3.499.470 dosis vaksin Pfizer melalui skema yang sama dari AS dan di bawah fasilitas COVAX.
Dengan kedatangan vaksin Pfizer tersebut, jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia hingga 10 Maret 2022 mencapai 503.550.555 dosis vaksin atau telah memenuhi 93,2 persen total kebutuhan vaksin dua dosis bagi seluruh penduduk.
“Kami akan terus melakukan pengawalan terhadap vaksin di Indonesia dengan terus memperhatikan laju dan kapasitas vaksinasi domestik,” kata Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu Lintang Paramitasari dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Penerima vaksinasi lengkap capai 148,98 juta penduduk Indonesia
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali terpilih menjadi Co-Chair COVAX Advanced Market Commitment (AMC) untuk periode Januari-Desember 2022 bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia.
“Amanat ini sebagai refleksi kepercayaan dunia terhadap kapasitas Indonesia dalam penanganan COVID-19,” kata Mita.
Dia mengatakan Menlu Retno akan melanjutkan tugas untuk terus mendorong agenda utama, yakni proses yang inklusif dan transparan, memastikan pengiriman vaksin lancar dan tepat waktu, serta penguatan solidaritas dan kerja sama internasional.
“Sebagai Co-Chair COVAX, Ibu Menlu kembali mendorong akses vaksin setara, baik bagi Indonesia maupun negara-negara yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, Menlu juga akan terus melakukan diplomasi vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, baik itu untuk vaksin primer maupun vaksin penguat (booster).
Baca juga: Indonesia terima hampir 3,5 juta dosis Pfizer dari Pemerintah AS
Baca juga: Kemenkes: Pemberian vaksin keempat Indonesia masih dievaluasi
Sebelumnya pada 4 Maret lalu Indonesia telah menerima sebanyak 3.499.470 dosis vaksin Pfizer melalui skema yang sama dari AS dan di bawah fasilitas COVAX.
Dengan kedatangan vaksin Pfizer tersebut, jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia hingga 10 Maret 2022 mencapai 503.550.555 dosis vaksin atau telah memenuhi 93,2 persen total kebutuhan vaksin dua dosis bagi seluruh penduduk.
“Kami akan terus melakukan pengawalan terhadap vaksin di Indonesia dengan terus memperhatikan laju dan kapasitas vaksinasi domestik,” kata Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu Lintang Paramitasari dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Penerima vaksinasi lengkap capai 148,98 juta penduduk Indonesia
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali terpilih menjadi Co-Chair COVAX Advanced Market Commitment (AMC) untuk periode Januari-Desember 2022 bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia.
“Amanat ini sebagai refleksi kepercayaan dunia terhadap kapasitas Indonesia dalam penanganan COVID-19,” kata Mita.
Dia mengatakan Menlu Retno akan melanjutkan tugas untuk terus mendorong agenda utama, yakni proses yang inklusif dan transparan, memastikan pengiriman vaksin lancar dan tepat waktu, serta penguatan solidaritas dan kerja sama internasional.
“Sebagai Co-Chair COVAX, Ibu Menlu kembali mendorong akses vaksin setara, baik bagi Indonesia maupun negara-negara yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, Menlu juga akan terus melakukan diplomasi vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, baik itu untuk vaksin primer maupun vaksin penguat (booster).
Baca juga: Indonesia terima hampir 3,5 juta dosis Pfizer dari Pemerintah AS
Baca juga: Kemenkes: Pemberian vaksin keempat Indonesia masih dievaluasi
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: