Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin mengatakan pihaknya menyampaikan perkembangan implementasi memorandum of understanding (MoU) atau Kesepakatan Helsinki kepada pejabat politik dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Greg Bauer.

"Kami mendiskusikan banyak hal terkait politik dan pembangunan pascadamai di Aceh, termasuk tantangan besar yang dihadapi Aceh sejak damai hingga hari ini," kata Dahlan Jamaluddin di Banda Aceh, Kamis.

Greg Bauer menemui Dahlan di Kantor DPRA Banda Aceh, Rabu (9/3), untuk berdiskusi terkait progres kesepakatan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia melalui Kesepakatan Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2015.

Dalam kunjungan itu, Greg Bauer didampingi staf lokal bidang politik Kedutaan AS di Jakarta Darnifawan dan staf lokal bidang politik Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan Zulfikar.

Dahlan mengatakan dalam pertemuan tersebut dia menyampaikan beberapa hal tentang Kesepakatan Helsinki yang belum sepenuhnya berjalan.

"Ini memang menjadi pekerjaan rumah bagi generasi Aceh saat ini dan juga generasi yang akan datang," tukasnya.

Kepada political officer dari Kedubes AS itu, Dahlan menjelaskan sejauh ini rakyat Aceh sudah berkomitmen untuk menjaga dan merawat perdamaian. Banyak hal yang masih harus didiskusikan dan dirawat bersama agar komitmen damai ini bisa terpenuhi dengan baik, tambahnya.

"DPRA bersama elemen lainnya di Aceh juga terus membangun komunikasi dengan Pemerintah pusat agar substansi daripada perjanjian Helsinki bisa terpenuhi di Aceh," katanya.

Dia juga menyampaikan tantangan pembangunan Aceh secara makro, dimana banyak persoalan yang harus diselesaikan seperti kemiskinan, pengangguran, pembangunan sumber daya manusia, dan isu kesejahteraan lainnya.

Di tengah komitmen merawat perdamaian itu, lanjutnya, Aceh masih harus berjuang melawan kemiskinan, sehingga perlu dukungan Pemerintah untuk mengutamakan percepatan pembangunan dan investasi ke Aceh.

Dalam pertemuan itu, Dahlan juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat AS karena telah membantu Aceh dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan pascatsunami Aceh.

"Saya juga menyampaikan harapan agar Pemerintah Amerika Serikat bisa terus membantu rakyat Aceh, membantu investasi untuk percepatan pembangunan kesejahteraan rakyat Aceh," ujarnya.

Baca juga: Wali Nanggroe Aceh bentuk tim khusus pengkajian MoU Helsinki dan UUPA
Baca juga: Dubes Finlandia temui Gubernur Aceh bahas kondisi setelah MoU Helsinki