Menteri Pertanian jamin pasokan cabai cukup
10 Maret 2022 19:20 WIB
Pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, menggeluh karena tingginya harga cabai berdampak terhadap penjualan yang menurun. ANTARA POTO/Ahmad Fikri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pasokan dan ketersediaan komoditas cabai untuk persiapan bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dalam kondisi cukup.
"Saya pastikan untuk cabai besar maupun cabai rawit semua dalam kondisi cukup," kata Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada bulan Maret ini mencapai 111.669 ton, sementara untuk kebutuhannya hanya 92.040 ton.
Dengan angka tersebut maka neraca bulanan untuk cabai besar surplus mencapai 19,630 ton. Sementara prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton, sehingga akan ada surplus 13.409 ton.
"Untuk bulan April prognosa produksi cabai besar kita mencapai 107,932 ton dan produksi cabai rawit mencapai 112,490 ton. Memang pada bulan Ramadan dan Idul Fitri selalu ada kenaikan harga karena suply dan demand. Namun kenaikannya masih dalam kendali," katanya.
Mentan mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pembelian cabai petani di seluruh daerah dengan transaksi harga yang disepakati masih dalam tahap menguntungkan.
Mentan mengatakan pihaknya terus melakukan pemetaan terkait pergerakan produksi cabai di seluruh Indonesia. Menurutnya cara ini penting dilakukan agar kebutuhan masyarakat selalu tersedia tanpa ada kekurangan ataupun kelangkaan.
"Kami bersama-sama pemerintah daerah di seluruh Indonesia terus memantau pergerakan cabai dengan melakukan pemetaan di setiap bulan. Oleh karena itu sekali lagi sandaran kita adalah menjaga ketersediaan secara baik," kata Mentan.
Baca juga: BI proyeksi inflasi Maret capai 0,32 persen disumbang cabai merah
Baca juga: Megawati kritisi kenaikan harga bahan pokok
"Saya pastikan untuk cabai besar maupun cabai rawit semua dalam kondisi cukup," kata Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada bulan Maret ini mencapai 111.669 ton, sementara untuk kebutuhannya hanya 92.040 ton.
Dengan angka tersebut maka neraca bulanan untuk cabai besar surplus mencapai 19,630 ton. Sementara prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton, sehingga akan ada surplus 13.409 ton.
"Untuk bulan April prognosa produksi cabai besar kita mencapai 107,932 ton dan produksi cabai rawit mencapai 112,490 ton. Memang pada bulan Ramadan dan Idul Fitri selalu ada kenaikan harga karena suply dan demand. Namun kenaikannya masih dalam kendali," katanya.
Mentan mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pembelian cabai petani di seluruh daerah dengan transaksi harga yang disepakati masih dalam tahap menguntungkan.
Mentan mengatakan pihaknya terus melakukan pemetaan terkait pergerakan produksi cabai di seluruh Indonesia. Menurutnya cara ini penting dilakukan agar kebutuhan masyarakat selalu tersedia tanpa ada kekurangan ataupun kelangkaan.
"Kami bersama-sama pemerintah daerah di seluruh Indonesia terus memantau pergerakan cabai dengan melakukan pemetaan di setiap bulan. Oleh karena itu sekali lagi sandaran kita adalah menjaga ketersediaan secara baik," kata Mentan.
Baca juga: BI proyeksi inflasi Maret capai 0,32 persen disumbang cabai merah
Baca juga: Megawati kritisi kenaikan harga bahan pokok
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: