Manado (ANTARA News) - Gempa vulkanik dangkal dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Sulawesi Utara, Minggu, kembali meningkat pada periode 12 jam sejak pukul 06.00 WITA sampai 18.00 WITA.

Data Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, periode 12 jam menunjukkan bahwa frekuensi gempa vulkanik dangkal tercatat sebanyak 19 kali dan satu kali gempa vulkanik dalam.

"Frekuensi gempa vulkanik hari ini lebih banyak dibanding gempa serupa yang terjadi sehari sebelumnya di mana hanya tercatat dua kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa vulkanik dangkal," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Minggu.

Begitupun dengan gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak dua kali. Tiga kali juga alat pencatat gempa merekam gempa hembusan, katanya.

"Memang mulai terjadi peningkatan gempa vulkanik dangkal di sepanjang hari ini. Hingga pukul 18.00 WITA tercatat sudah 20 kali gempa vulkanik dangkal dan dua kali gempa vulkanik dalam," kata Farid Ruskanda Bina.

Selain itu, katanya, setelah terjadi peningkatan amplitudo tremor sejak Sabtu (10/9), amplitudonya kembali menurun dengan besaran 0,5-4 milimeter.

"Ini mengartikan energi yang dikeluarkan bisa saja tersumbat dan menunggu adanya energi baru," kata Farid.

Selain itu dia menambahkan, sejak pukul 00.00-18.00 WITA, dari kawah Tompaluan sudah terjadi sembilan kali letusan.

Rentetan letusannya terjadi sejak pukul 00.13 WITA, 03.28 WITA, 03.39 WITA, 04.15 WITA, 04.31 WITA, 05.29 WITA dan 05.57 WITA, 08.59 WITA dan 16.50 WITA.

"Tinggi letusannya kami perkirakan mencapai 350 meter dari bibir kawah. Kami mengkategorikan letusan ini adalah letusan skala kecil," ujar Farid.

Secara visual digambarkan Farid, asap putih tipis-tebal dengan ketinggian sekitar 50-250 meter keluar dari kawah Tompaluan.

"Hingga pukul 20.00 WITA statusnya masih siaga level III. Perkembangan seismiknya masih kami evaluasi," tambahnya. (ANT-305/Z002/K004)