Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara bazaar minyak goreng murah dari salah satu komunitas di Rawamangun, Jakarta Timur, menemukan adanya upaya penipuan yang dilakukan seorang warga dengan memalsukan kupon.

Ketua penyelenggara bazaar minyak goreng murah, Khairul Ikhwan, mengatakan, pihaknya mengetahui adanya kupon palsu itu setelah pemilik kupon asli telah menukarkannya terlebih dahulu.

"Alhamdulillah pemilik kupon asli datang duluan. Kemudian, datang lagi orang membawa kupon dengan nomor yang sama. Ketika kami bandingkan kuponnya, ternyata ada perbedaan," kata Khairul Ikhwan, di Jakarta, Kamis.

Khairul menjelaskan, pihaknya telah membuat nomor urut pengambilan minyak goreng murah yang dijual seharga Rp10.500 per liter. Setiap warga pemilik kupon bisa belanja minyak goreng maksimal lima liter.

"Pada H-1, warga warga sudah membeli kupon di panitia. Pada hari H, warga pemilik kupon dapat menukarkan kuponnya dengan minyak goreng," katanya.

Menurut dia, panitia sudah membuat nomor urut dan absen, dan setiap nomor 731 sudah ada namanya. Ketika orang datang membawa kupon dan menukarkannya dengan minyak, maka nama dalam daftar itu langsung dicoret.

Khairul menegaskan, pihaknya mengetahui ciri-ciri kupon asli dan palsu karena memiliki sejumlah perbedaan.

"Bedanya dari gradasi warna. Kupon asli dicetak dan kupon palsu di print. Kami mencetak khusus, jadi beda dan yang terpenting panitia sudah mem-backup dengan absen," tutur Khairul.

Namun, penyelnggara bazaar tidak memproses lebih lanjut mengenai upaya pemalsuan kupon tersebut. "Alhamdulillah pelakunya tidak ngotot dan kami maafkan. Ini tanda bahwa masyarakat butuh minyak. Saya kasih kesempatan dia untuk beli kupon lain, tanpa harus memalsukan," kata Khairul.

Dia menjelaskan, panitia menyediakan sekitar 2.000 kupon dengan persediaan minyak goreng curah sebanyak 20 ton, yang dijual murah kepada masyarakat.

"Kita jual harga pemerintah Rp10.500 per liter. Kami tidak mengambil untung, karena niatnya untuuk bantu masyarakat. Satu warga dikasih lima liter agar semua kebagian," ujar Khairul.