Tegal (ANTARA News) - Ratusan warga Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kota Tegal, Jawa Tengah, terpaksa memanfaatkan air sumur yang keruh dan berbau untuk memasak dan kebutuhan lainnya karena bantuan air bersih dari pemerintah setempat belum tiba.

"Hingga sekarang pemerintah setempat belum memberikan bantuan air bersih, sehingga bagi warga yang tidak mampu membeli air bersih terpaksa mengonsumsi air sumur yang tidak layak," kata Asnawi, tokoh masyarakat setempat, Minggu.

Ia menjelaskan, warga harus menyaring dan mengendapkan air sumur berwarna kecoklatan tersebut selama dua hari agar hasilnya tidak terlalu keruh. Air endapan tersebut kemudian digunakan untuk segala keperluan.

Menurut dia, sejak sekitar tiga bulan lalu warga sudah beberapa kali memohon bantuan air bersih kepada pemerintah setempat memasak dan air minum, namun hanya mendapat sekali dibantu oleh sekitar enam tanki berkapasitas masing-masing 3.000 liter air bersih.

"Bantuan enam tanki tersebut untuk seluruh warga Kalinyamat Kulon yang berjumlah sekitar 5.000 orang, sehingga tidak sedikit warga yang telah antre lama tidak kebagian air bersih," katanya.

Kondisi serupa dialami warga lainnya, Hani (30), yang hampir dua bulan sumur di rumahnya tidak lagi mengeluarkan air, sehingga setiap hari membeli air sumur artesis milik tetangganya untuk keperluan minum, memasak, serta mencuci.

"Setiap hari kami membeli tiga-empat jerigen air dari sumur artesis seharga Rp1.000 per jerigen karena sumur kami sudah tidak mengeluarkan air lagi," katanya.(*)

ANT/I007