Jerusalem (ANTARA News)- Para pejabat Israel, Minggu, menyerukan hubungan dengan Mesir kembali pulih kendati massa menyerbu kedubes Israel di Kairo, Jumat.

"Kami akan melakukan segala usaha agar hubungan antara kedua negara kembali normal," kata Menteri Lingkungan Gilad Erdan, orang dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada radio publik seperti dikutip AFP.

"Seandainya pihak berwenang Mesir bertindak seperti yang telah dilakukan," sambungnya mengacu penyelamatan yang dilakukan pasukan komando Mesir terhadap enam petugas keamanan Israel yang dikepung di gedung kedubesnya selama beberapa jam Jumat malam oleh demonstran yang marah.

Serangan terhadap missi diplomatim Israel itu adalah terburuk sejak Israel membuka missinya di Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan negara Yahudi itu tahun 1979.

Itu adalah episode terbaru dalam hubungan yang memburuk antara Mesir dan Israel sejak pembunuhan lima polisi Mesir oleh pasukan Israel bulan lalu di perbatasan kedua negara ketika Israel mengejar para gerilyawan setelah satu serangan yang mematikan.

Dubes Yitzhak Levanon termasuk di antara 80 staf kedubes itu dan keluarga mereka pulag Sabtu pagi. Enam petugas keamanan menyusul kemudian.

"Adalah kepentingan Israel dan Mesir untuk memulihkan hubungan antara kedua negara, kendati hal itu tidak mudah," kata menteri pertahanan urusan dalam negeri Matan Vilnai kepada radio militer Israel.

Netanyahu sendiri menegaskan kembali keinginannya untuk mempertahankan perjanjian perdamaian dengan Mesir, satu dari dua negara Arab selain Jordania yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel.

Sejak presiden Hosni Mubarak digulingkan Februari oleh rakyat, para aktivis Mesir menyerukan revisi perjanjian damai dengan Israel.
H-RN/H-AK