Sukabumi (ANTARA News) - Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rudi Djuansyah mengungkapkan, musim kemarau yang panjang telah menurunkan debit air sungai dan air sumur di daerah itu.

"Dari 27 sungai yang melintasi wilayah Kota Sukabumi, debit airnya mengalami penurunan secara drastis hingga 40 persen," katanya, Minggu.

Dia menjelaskan, data penurunan debit air sungai itu diambil dari hasil pengukuran salah satu sungai terbesar di Sukabumi, yakni Sungai Cimandiri, yang debit airnya tutun hingga tersisa 15 meter kubik per detik.

Akibat, debit air irigasi di wilayah kota Sukabumi untuk mengairi areal pertanian dan perikanan, juga menurun.

"Dengan demikian, areal pertanian dan perikanan dipastikan akan mengalami kekurangan air, serta akan berdampak pula pada penurunan hasil pertanian dan perikanan," katanya.

Sementara itu, Kasubag Humas dan Pelayanan Pelanggan PDAM Kota Sukabumi, Susi Siswayanti mengatakan, produksi air bersih PDAM Kota Sukabumi juga terus menyusut. Sejumlah sumber mata air mulai terkena dampak kekeringan.

"Produksi air bersih berkurang sekitar 26 persen dibanding kondisi normal. Saat ini produksi air bersih hanya mampu sebanyak 331 liter per detik yang normalnya mencapai 450 liter per detik," katanya.(*)

KR-ADR/S023