Palu (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan setuju dan mendukung perubahan nama Bandara Mutiara Palu menjadi Bandara Said Idrus bin Salim Aljufri.

"Saya setuju perubahan nama bandara Mutiara Palu, tetapi perubahan nama bandara itu ada mekanismenya. Sampai hari ini saya juga belum pernah dapat aturannya," kata Longki di hadapan jamaah Haul Sis Aljufri ke-43 di Komplek Alkhairaat Pusat Palu, Minggu.

Menurut Longki, pemerintah harus bercermin pada kasus bandara Bubung di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, yang diubah menjadi Bandara Syukuran Amir.

Menurut Longki perubahan nama bandara itu tidak tersosialisasi dengan baik sehingga ketika pesawat mendarat di bandara itu komonukasinya tidak direspons petugas bandara karena pesawat masih menyebut nama Bandara Bubung.

"Saya tahu karena kebetulan saya berada dalam pesawat itu. Akhirnya pilot tidak berani mendarat karena tidak ada jawaban dari petugas bandara," kata Longki.

Longki mengatakan, nama Bandara Mutiara Palu sudah ada sejak Orde Lama dan diberikan oleh mantan Presiden Soekarno saat mendarat di Palu.

Wali Kota Palu Rusdi Mastura juga berharap nama Bandara Mutiara Palu menjadi Bandara Sis Aljuri karena wacana ini juga sudah pernah dikemukakan tahun lalu.(*)

A055/S023