Yogyakarta (ANTARA News)- Upaya pemulihan vegetasi hutan di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membutuhkan waktu 30 tahun.

"Upaya pemulihan vegetasi hutan cukup sulit karena jenis dan struktur tanah berupa bebatuan sulit untuk mengembalikan vegetasi hutan," kata Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Hari Kusnanto di Yogyakarta, Minggu.

Padahal, vegetasi hutan berfungsi untuk menjaga ketersediaan air."Pemulihan vegetasi hutan yang sulit menjadi salah satu penyebab krisis air di kabupaten ini," katanya.

Menurut dia, Gunung Kidul dengan kondisi tanah yang tandus selama ini setiap tahun selalu mengalami krisis air selama musim kemarau.Pemulihan vegetasi hutan dengan jalan menanam pohon, kata dia merupakan solusi jangka panjang.

Solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air, yang bisa ditempuh pemkab adalah mengoptimalkan teknologi pengangkatan air sungai bawah tanah sebagai sumber air yang melimpah.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunung Kidul Sunyoto mengatakan pemkab telah berupaya memulihkan vegetasi hutan setiap tahun.

"Tahun ini Gunung Kidul telah melakukan gerakan penanaman pohon sebanyak 1 juta lebih sebagai bagian dari pemulihan vegetasi hutan," katanya.

Dia mengatakan luas total area hutan rakyat di kabupaten ini sebesar 40.000 hektare yang tersebar di 18 kecamatan. "Setiap tahun luas hutan rakyat bertambah sebesar 300 hektare per tahun," katanya
(ANT)