Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki telah menerima pengunduran diri kepala badan antikorupsi negara itu, Sabtu, kata kantor perdana menteri.

Rahim Hassan al-Uqailee mengajukan pengunduran diri pada Kamis menyusul tekanan dari partai-partai politik, yang ia tuduh berupaya untuk menutupi korupsi.

"Menanggapi permintaan tertulis oleh kepala Komisi Integritas Hakim Rahim Hassan al-Uqailee itu , kemudian Perdana Menteri Nuri al-Maliki menerima permintaan itu," kata kantor perdana menteri.

Uqailee, 44, memimpin badan antikorusi itu sejak Januari 2008. Pada Februari, ia menuduh para menteri berupaya memperluas korupsi secara sembunyi-sembunyi ketimbang memeranginya. Dia menuding banyak uang korupsi dipakai untuk membiayai gerilyawan.

Lembaga pengawas korupsi internasional, Transparency International, menempatkan Irak di antara empat negara yang paling korup di dunia.
(S008)