Cilegon (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon meminta
warga untuk mengantisipasi wabah inspeksi saluran pernafasan akut (Ispa)
selama musim kemarau.
"Di Kota Cilegon ini, wabah Ispa lebih membahayakan jika sudah
memasuki kemarau seperti ini, dan karenanya kami mengimbau kepada warga
untuk menjaga kesehatan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Cilegon, Retno Windar Wati,
Sabtu.
Dia menjelaskan, saat ini wabah Ispa, sering muncul pada musim
kemarau, yang berasal dari debu dan gumpalan asap akibat pembakaran
sampah. "Warga harus hati-hati selain harus menjaga kondisi tubuh, juga
harus menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat," katanya
menambahkan.
Dinkes Kota Cilegon, kata Retno, sudah melakukan upaya dan langkah
antisipasi diantaranya memberikan penyuluhan. "Kami juga sudah meminta
kepada Puskesmas untuk memberikan penerangan terhadap masyarakat yang
sistem pernafasannya terganggu," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada petugas Puskesmas harus
secepatnya mengambil penanganan terhadap pasien batuk-batuk.
"Karakteristik Cilegon adalah perkotaan, daerahnya banyak asap dan debu
yang diakibatkan oleh aktifitas kendaraan yang lalu lalang di
jalan-jalan," katanya.
Apalagi, kata dia, volume kendaraan yang ada di daerah Kota Cilegon
lumayan cukup tinggi, dibandingkan didaerah lainnya di Banten seperti
Pandeglang dan Lebak.
"Jumlah kendaraan cukup tinggi, dan kami meminta kepada pihak
Puskesmas untuk mengambil tindakan cepat, jika ada pasien batuk-batuk
dan sesak napas, karena dua penyakit tersebut adalah gejala Ispa,"
katanya.
Jika pasien dengan gejala tersebut tidak segera ditangani dengan
baik, tidak menutup kemungkinan akan berakibat fatal, seperti kematian.
"Wabah Ispa sangat membahayakan kalau tidak segera ditangani," ujarnya.
(ANT-152/Z002/K004)
Dinkes Cilegon minta warga antisipasi wabah ISPA
11 September 2011 06:36 WIB
Ilustrasi sejumlah warga mengenakan masker (FOTO ANTARA/Arief Priyono )
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: