Pandeglang (ANTARA News) - Sebanyak 180 personel kepolisian menjaga ketat pemukiman jamaah Ahmadiyah di Kampung Kadu Kandel, Desa Cisereh, Kabupaten Pandeglang, Banten karena ada isu akan ada penyerangan dari luar daerah.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pandeglang Ajun Komisaris Besar Adi Soeseno, Sabtu, mengatakan, selama ini kondisi pemukiman jamaah Ahmadiyah di Desa Cisereh Kecamatan Cisata relatif aman dan kondusif.

Selain itu juga hingga kini belum terbukti adanya isu penyerangan sebagaimana laporan yang berkembang.

Pengamanan begitu ketat dengan melibatkan Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang dan Brimob Polda Banten juga dilengkapi dua unit kendaraan water canon. Pengamanan tersebut untuk mencegah terjadi penyerangan yang dilakukan kelompok dari luar daerah.

"Kami sudah dua hari ini melakukan penjagaan bagi warga Ahmadiyah, karena khawatir adanya penyerangan," katanya.

Ketua Ahmadiyah Desa Cisereh Kecamatan Cisata Kabupaten Lebak, Sulaeman mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya isu penyerangan dari luar daerah.

Untuk itu, kata dia, pihaknya merasa kaget banyaknya polisi yang melakukan pengamanan sehubungan adanya isu penyerangan.

"Kami bersama 20 anggota jamaah lainnya sudah 15 tahun hidup damai dan rukun," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Cisereh, Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang Kurniasih mengatakan, sebetulnya warga di sini tidak mempermasalahkan soal keberadaan jamaah Ahmadiyah.

Mereka hidup di sini damai dan saling toleransi dengan warga lainnya.

"Karena itu, kami tidak mengetahui adanya isu penyerangan yang dilakukan warga luar daerah," jelasnya. (MSR/Z002/K004)