Jakarta (ANTARA) - Amazon bergabung bersama deretan bisnis lain yang menangguhkan kegiatan komersial di Rusia setelah negara itu melakukan invasi di Ukraina, termasuk memutuskan akses ke Prime Video untuk pelanggan yang berbasis di Rusia.

Selain itu, Amazon mengatakan pihaknya juga telah menghentikan pengiriman produk ritel ke pelanggan di Rusia dan Belarusia. Perusahaan juga tidak lagi menerima pesanan dari pelanggan Rusia untuk video game "New World", satu-satunya game yang dijual langsung di negara tersebut.

Baca juga: Saham Amazon melonjak, Jeff Bezos untung 20 miliar dolar

Baca juga: Hadirnya AWS Region Jakarta perluas adopsi cloud oleh industri digital


Selain itu, perusahaan tidak lagi menerima pelanggan baru yang berbasis di Rusia atau Belarusia untuk layanan komputasi awan AWS dan tidak menerima penjual pihak ketiga di negara tersebut.

"Sebagai pengingat, tidak seperti beberapa penyedia teknologi AS lainnya, Amazon dan AWS tidak memiliki pusat data, infrastruktur, atau kantor di Rusia, dan kami memiliki kebijakan lama untuk tidak berbisnis dengan pemerintah Rusia," kata perusahaan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, dikutip dari Variety, Kamis.

Menurut Amazon, pihaknya terus bermitra dengan beberapa organisasi non-pemerintah sebagai upaya untuk mendukung kemanusiaan di wilayah terdampak perang.

Perusahaan mengatakan telah menyumbangkan 5 juta dolar AS untuk mendukung orang-orang terdampak perang. Pihaknya juga terus menerima sumbangan lebih dari 10.000 karyawan Amazon.

Menurut perusahaan melalui homepage Amazon, puluhan ribu pelanggan di seluruh dunia juga telah memberikan sumbangan untuk mendukung Save the Children dan Palang Merah di Ukraina.

Baca juga: The Weeknd akan hadirkan pertunjukan musik "Dawn FM" di Prime Video

Baca juga: Miliarder George Soros danai Rivian

Baca juga: NASA khawatir rencana ekspansi satelit SpaceX ganggu observasi