London (ANTARA) - Rio Tinto pada Kamis menjadi perusahaan terbaru yang memutuskan hubungan dengan Moskow, dengan mengatakan pihaknya mengakhiri semua hubungan komersial dengan bisnis Rusia.

"Rio Tinto sedang dalam proses mengakhiri semua hubungan komersial yang dimilikinya dengan bisnis Rusia mana pun," kata juru bicara Rio dalam pesan yang dikirim ke Reuters.

Pengumuman dari perusahaan Inggris-Australia itu datang setelah seorang eksekutif puncak mengatakan perusahaan sedang mencari sumber bahan bakar alternatif untuk operasi tembaga Mongolia di Oyu Tolgoi tetapi tidak menganggap dapat berhenti membeli dari Rusia sama sekali.

Perusahaan tidak segera menanggapi pertanyaan apakah akan terus membeli bahan bakar Rusia dan produk lainnya melalui pihak ketiga non-Rusia.

Baca juga: Bursa Inggris melemah dengan saham Rio Tinto merosot 3,54 persen

Rusia telah terkena sanksi Barat dan penarikan perusahaan-perusahaan asing sejak invasinya ke Ukraina dimulai pada 24 Februari. Rusia menggambarkan tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan mengusir para pemimpin yang disebutnya "neo-Nazi".

Perusahaan AS terkemuka seperti McDonald's, PepsiCo, Coca-Cola, dan Starbucks, menghentikan perdagangan dengan Rusia minggu ini, memberikan teguran terpadu atas perang di Ukraina.

Sebelumnya Royal Dutch Shell Plc berhenti membeli minyak dari Rusia dan mengatakan akan memutuskan hubungan ke negara itu sepenuhnya, sementara Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya untuk menghukum Moskow dengan melarang impor minyak dan energi Rusia.

Baca juga: Rusia usulkan nasionalisasi pabrik milik asing yang menutup operasi

Baca juga: Rubel Rusia jatuh ke terendah baru, dipicu peringkatnya yang anjlok