Surabaya (ANTARA) - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dan grup usaha, sebagai bagian dari grup BUMN PT Pelindo meraih penghargaan Indonesia CSR Excellence Award (ICEA) 2022, karena memperdayakan masyarakat sekitar pelabuhan.

Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra di Surabaya, Rabu mengatakan SPTP menerima penghargaan CSR meliputi kategori Best Workplace Environment, Best Program in Education of Scholarship Category, dan The Most Excellence CSR Company 2022.

Selain penghargaan itu, kata Widyaswendra, Direktur SDM SPTP juga ditetapkan sebagai penerima penghargaan The Best Leadership Focus on CSR Program.

Baca juga: Anak usaha Pelindo pecahkan rekor layani peti kemas kapal terbesar

"Penghargaan ini menjadi motivasi perseroan untuk terus berkarya, meningkatkan program CSR kami untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” kata Widyaswendra.

Widyaswendra menyebut bahwa program CSR yang dilakukan SPTP mencakup wilayah kerja perseroan yang ada di seluruh Indonesia. Pelaksanaan CSR dilakukan di 15 terminal dan 7 anak perusahaan yang menjadi bagian dari perseroan.

“Dalam menyusun CSR, kami senantiasa berpedoman pada program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh PT Pelindo sebagai induk usaha dari SPTP,” lanjutnya.

Sementara itu, Dewan Juri ICEA 2022, Martani Husein mengatakan penghargaan ini diberikan bagi para pelaku CSR yang terus memberikan perhatian bagi lingkungan, khususnya dalam masa pandemi COVID-19.

Dia menyebut penghargaan ini penting diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan, sebab kebangkitan sosial ekonomi Indonesia dalam masa pandemi COVID-19 tak lepas dari peran CSR yang dilakukan berbagai institusi.

Baca juga: Terminal Peti Kemas Belawan terapkan sistem autogate

Baca juga: Pelindo 1 targetkan jasa peti kemas dan kargo tumbuh hingga 22 persen


"Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang beragam bagi masyarakat, kehadiran CSR menjadi salah satu bagian dari gambaran bangsa kami yang senantiasa bergotong royong dalam menghadapi suatu permasalahan, yang menjadikan kita bangkit bersama,” kata Martani, yang juga Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Sementara, penentuan penerima penghargaan dilakukan melalui serangkaian proses, mulai dari penjaringan peserta, penyampaian proposal program CSR, presentasi langsung di hadapan dewan juri, hingga penetapan penerima penghargaan sesuai kategori oleh dewan juri.