Mataram (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mengevaluasi pembangunan megaproyek Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ridwan Syah, di Mataram, Sabtu, mengatakan bahwa Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, dan jajarannya akan meninjau lokasi pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL), Minggu (11/9).

"Pak Hatta dan staf teknisnya akan meninjau lokasi pembangunan BIL sekaligus mengevaluasi kesiapan operasional yang dijadwalkan 1 Oktober mendatang," ujarnya.

Ridwan mengatakan, Hatta hendak memastikan kesiapan operasional BIL karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan meresmikan pengoperasian bandara internasional itu pada 3 Oktober mendatang.

Mantan Menteri Perhubungan itu juga akan mendorong penyelesaian akhir berbagai hal yang belum rampung dalam megaproyek BIL.

"Tentu yang belum rampung segera dirampungkan karena berbagai pihak telah berkomitmen untuk mengoperasikan bandara internasional itu pada 1 Oktober 2011," ujarnya.

Manajemen PT Angkasa Pura I juga berkali-kali menyanggupi akan merampungkan semua item pembangunan BIL agar dapat dioperasionalkan sesuai jadwal.

Bandara Internasional Lombok itu memiliki areal seluas 551 hektare yang lokasinya sekitar 40 kilometer arah selatan Bandara Selaparang Mataram.

BIL memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.

Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.

Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta orang setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.

Nilai megaproyek BIL mencapai Rp945,8 miliar, terdiri atas Rp679 miliar tanggungan Angkasa Pura I, dana sebesar Rp110 juta tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
(T.A058/N002)