"Saat ini kapasitas baterainya merupakan yang terbesar di Indonesia. Ke depannya, kami juga berencana untuk membangun PLTS lainnya untuk Sampoerna Kayoe di berbagai wilayah di Indonesia," kata Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Arsjad mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga surya itu akan mulai beroperasi pada Juni 2023 dengan periode kontrak selama 20 tahun.
Bagi Indika Energy, pengembangan tenaga surya merupakan wujud komitmen perusahaan dalam melakukan diversifikasi portofolio bisnis untuk mencapai tujuan berkelanjutan, meningkatkan ESG, dan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menargetkan bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Komisaris Utama Sumber Graha Sejahtera yang merupakan induk perusahaan PT Mangole Timber Producer, Michael Sampoerna mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Indika Energy untuk membangun PLTS yang ramah lingkungan.
"Ini sejalan dengan misi Sampoerna Kayoe untuk mengurangi emisi karbon dan mengintegrasikan aspek kelestarian lingkungan dalam operasi kami di Mangole, Maluku Utara," kata Michael.
Baca juga: PLN garap ladang panel surya seluas 1,46 hektare di Sulawesi Selatan
Baca juga: Erick Thohir: PLTS tol Bali bentuk nyata BUMN dukung RI bebas karbon
Baca juga: PLN bangun 36 PLTS atap untuk perhelatan G20 di Bali