Jakarta (ANTARA News) - Perjanjian perdagangan bebas yang telah dilaksanakan Indonesia dengan pihak lain seperti China dan Asean dinilai merugikan nelayan tradisional.

"Kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN dan China hanya menguntungkan kurang dari lima persen nelayan besar, sementara nelayan tradisional/kecil terus terpinggirkan," kata Ketua Forum Komunikasi Nelayan Jakarta, Tiharom dalam keterangan tertulis, Jumat.

Menurut Tiharom, lebih dari 30 persen ikan impor beredar setiap hari di Pasar Ikan Muara Angke dan Muara Baru.

Berbagai ikan impor tersebut, menurut dia, dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga ikan tangkapan nelayan tradisional Jakarta."Dengan harga yang lebih murah, tentu masyarakat akan memilih produk impor," katanya.
(M040)