Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyarankan kalangan pemuda memanfaatkan peluang yang disediakan berbagai perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan untuk membangun kemandirian dan produktivitas.

Saat menutup Konferensi Nasional Perserikatan Organisasi Kepemudaan Nasional (Poknas) di Bogor, Kamis malam, Marzuki menuturkan bahwa hal penting yang harus dipikirkan adalah bagaimana menggunakan potensi di Republik ini untuk membangun pemuda.

Salah satu upaya itu, menurut Marzuki, sebenarnya bisa dilakukan melalui skema CSR. Dana CSR itu bisa dialihkan untuk berbagai pelatihan yang merangsang kemandirian para pemuda. "Ini bantuan yang produktif dan sifatnya bergulir," ujarnya.

CSR itu, ujarnya lagi, banyak ragamnya dan berbagai perusahaan pun punya spesifikasi masing-masing. "Persoalannya adalah berkomunikasi saja dan pimpinan DPR siap memfasilitasinya," ujar Marzuki Alie.

Namun, masih kata Ketua DPR, pemuda harus punya program yang jelas, terukur dan benar. Sementara jika motivasinya hanya mau mengambil uang, semuanya selesai.

Pada bagian lain, Marzuki menuturkan bahwa persoalan pemuda sebenarnya kompleks dan harus segera dicari solusi terbaik. Bangsa akan berada diambang kehancuran jika tidak melakukan pembenahan sedini mungkin terhadap kalangan pemuda.

Dikemukakannya bahwa pada saat ini kasus-kasus korupsi sudah banyak pula dilakukan tokoh muda dan jumlahnya mengalahkan kasus yang dilakukan tokoh-tokoh tua. "Ini fenomena yang memprihatinkan dan pasti ada yang salah dengan sistem kita," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPR juga mengkritik sikap para pemuda dan organisasinya saat ini yang mudah terpecah belah.

"Bicara negara dan masa depan, itu artinya bicara soal pemuda. Namun pemuda dan wadah berhimpunnya ternyata justru terpecah belah. Suara yang dominan terdengar justru dari kalangan LSM, bukan pemuda dan organisasinya," demikian Marzuki.

Konferensi Nasional Poknas itu dihadiri oleh sekitar 40 OKP yang selama ini juga berhimpun dalam KNPI. Kegiatan yang mengambil tema "Revitalisasi Peran Pemuda Dalam Mengisi Pembangunan" tersebut berlangsung sejak Rabu (7/9) hingga Kamis (8/9).

(T.D011/N002)