Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mendukung perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia (Perdossi) memilih Kota Medan sebagai proyek percontohan penanganan stroke 4,5 jam setelah serangan awal.

"Ini menjadi kabar baik kita semua, apalagi kita tahu stroke salah satu penyakit mematikan. Maka perlu penanganan dari hulu ke hilir, terlebih berkaitan masyarakat kami siap mendukung," kata Bobby di Medan, Selasa.

Hal ini disampaikan Bobby usai menerima jajaran pengurus Perdossi Cabang Medan di Balai Kota Medan yang meminta kesediaan Wali Kota Medan pencanangan penanganan stroke 4,5 jam pada 19 Maret 2022.

Wali kota berharap Perdossi Cabang Medan secara aktif menyosialisasikan ke masyarakat di daerah ini terkait informasi penanganan stroke periode 4,5 jam tersebut.

"Dengan demikian, maka akan semakin banyak masyarakat yang sadar akan kesehatannya dan meminimalisir angka kematian," katanya.

Bobby juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Medan siap menjadikan RSUD dr Pirngadi sebagai rumah sakit rujukan penanganan bagi pasien yang menderita stroke.

"RSUD dr Pirngadi adalah rumah sakit milik masyarakat Kota Medan. Artinya, fasilitas dan tenaga kesehatan juga harus mendukung," tegas Wali Kota Medan.

Ketua Perdossi Cabang Medan, dr Muhammad Yusuf, SpS, menyebut penyakit stroke bisa disembuhkan periode waktu 4,5 jam setelah serangan awal, tapi masih banyak masyarakat belum mengetahuinya.

"Kami ingin menggalakkan hal ini ke masyarakat, sehingga Kota Medan juga bisa mencapai target penanganan. Harapan kami, kalau bisa Medan jadi 'pilot project' penanganan stroke," ujarnya.
Baca juga: Minum kopi dan teh berisiko lebih rendah terkena stroke dan demensia
Baca juga: Stroke, penyebab kematian aktris Betty White
Baca juga: RSPON: Periode emas penanganan pasien harus lebih dipahami masyarakat