Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung saham di perdagangan Bursa Efek Indoensia (BEI) menahan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis, sehingga ditutup hanya menguat tipis ke posisi 4.005 poin.

IHSG BEI ditutup menguat 3,96 poin atau 0,09 persen ke posisi 4.005,39. Namun indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 0,41 poin atau 0,06 persen ke posisi 709,67 poin.

"Penguatan indeks BEI dipicu dari saham-saham konsumer, keuangan, perdagangan, konstruksi dan agrikultur," ujar analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, masuknya investor asing ke dalam pasar saham dalam negeri menahan IHSG bergerak ke dalam area negatif akibat profit taking yang dilakukan beberapa pelaku pasar.

"Tercatat transaksi asing mencatat pembelian bersih (foreign net buying) senilai Rp545 miliar," katanya.

Masuknya pelaku pasar asing, lanjut dia, seiring dengan memudarnya kekhawatiran investor terhadap krisis utang di Eropa karena adanya berita dari Jerman setelah pengadilan menolak gugatan yang ingin memblokir dalam memberikan bantuan terhadap Yunani dan negara Eropa lain yang sedang mengalami krisis.

Ia menyatakan, secara teknikal indikator Stochastic indeks BEI juga masih terus melanjutkan pergerakan uptrend.

Bursa lainnya seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng melemah 135,18 poin (0,67 persen) ke level 19.912,82, Jepang dengan indeks Nikkei-225 naik 29,71 poin (0,34 persen) ke level 8.793,12, dan Singapura Straits Times menguat 24,77 poin (0,87 persen) ke level 2.856,90.

Sementara itu, frekuensi transaksi perdagangan saham Rabu, cukup ramai tercatat sebanyak 143.158 kali, dengan volume perdagangan mencapai 10,310 miliar lembar saham senilai Rp5,821 triliun.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan ada sebanyak 107 saham meningkat, dan hanya 130 saham tertekan, dan 87 saham tidak bergerak harganya. (*)