Jakarta (ANTARA) - Rusia tidak ada hubungannya dengan lonjakan harga energi dan volatilitas pasar baru-baru ini, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Senin (7/3).

Eropa mengonsumsi sekitar 500 miliar meter kubik gas per tahun, dan 40 persen di antaranya berasal dari Rusia, katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menyebut bahwa negaranya "selalu menjadi mitra yang dapat diandalkan."

Raksasa industri gas Rusia Gazprom sampai saat ini telah memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk memasok gas ke Eropa, kata Novak menekankan. Dia menambahkan bahwa Rusia menyediakan sekitar 30 persen dari konsumsi minyak Eropa dan merupakan pemasok terbesar bagi kawasan itu.
Foto dokumentasi Gazprom


Novak menjelaskan bahwa Rusia telah sepenuhnya memenuhi semua kewajiban, dan pasokan minyak serta produk-produk turunan minyak saat ini sedang dikirim ke pasar Eropa sesuai rencana.

Harga energi melonjak akibat pandemi COVID-19, dan yang terbaru akibat konflik Rusia-Ukraina.

Menurut estimasi cepat yang dirilis oleh kantor statistik Uni Eropa Eurostat pekan lalu, harga energi di seluruh zona euro diperkirakan akan meningkat 31,7 persen secara tahunan (year on year) pada Februari, yang merupakan angka rekor.