Jakarta (ANTARA News) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 dinilai luar biasa karena menggambarkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

"Menurut saya sih sudah sangat luar biasa APBN," kata Sekertaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustofa di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu usai Rapat Paripurna DPR RI tentang tanggapan pemerintah soal APBN 2012.

Saan menyebutkan, ABPN tersebut berisi dan bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh rakyat.

"Artinya sudah menjawab semua apa yang menjadi tantangan dari kebutuhan masyarakat," lanjut Saan.

Meski demikian, Saan mengingatkan agar semua pihak meningkatkan aspek pengawasan terhadap semua program kerja pada tahun tersebut.

Sebab, jika pengawasan tidak ditingkatkan, program kerja yang sudah sangat baik itu belum tentu akan tercapai hasilnya secara maksimal.

"Soal pengawasan saja, perlu menjadi perhatian serius agar apa yang diusulkan oleh pemerintah itu benar-benar optimal bisa dilaksanakan," ujar Saan.

Politisi yang gemar memancing itu juga memperingatkan para menteri untuk dapat melaksanakan perannya dengan lebih baik lagi dan memberikan instruksi kepada semua jajaran dibawahnya untuk melaksanakan program kerja dengan baik dan tepat sasaran.

"Oh iya, apa yang disampaikan oleh presiden itu dalam pidato kenegaraan maupun soal RAPBN di paripurna lalu menurut saya sesuatu yang sangat luar biasa. Tinggal bagaimana itu bisa diterjemahkan. Pemerintah sudah punya strategi, perencanaan, kemauan yang luar biasa. Tentunya ya, apa yang menjadi rencana pemerintah bisa berjalan dengan maksimal. Tentu nanti ya soal menteri-menteri yang akan menjalankan harus maksimal menjalankan APBN ini," pungkas Saan.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Achsanul Qosasih mengatakan, menyimak jawaban pemerintah terhadap pertanyaan fraksi-fraksi, maka titik berat APBN 2012 adalah pembangunan Papua dan NTT, pelayanan umum yang murah, pengentasan masyarakat miskin perkotaan dan ketahanan pangan.

"Program ini harus menjadi perhatian para menteri-menteri teknis. Jangan dulu berfikir tentang 'calon presiden', laksanakan dulu tugas mulia sebagai pelayan rakyat. Presiden SBY sudah memberikan mandat penuh kepada para menteri itu untuk bekerja, rakyat sudah menyetujui anggarannya," kata Achsanul.

Ia juga mewanti-wanti kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II agar tidak menggunakan anggaran negara untuk keperluan yang tidak penting, apalagi untuk kepentingan partai.

"Sebaiknya anggaran kementrian itu jangan dipakai untuk beriklan dengan baliho-baliho besar karena itu tidak bermanfaat pada rakyat. Apalagi iklan dan promosi itu dipakai untuk pencitraan para menterinya. Kementerian itu bukan perusahaan. Negara ini tidak bicara profit dan lost, tapi lebih pada enpowernment, growth with equality," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, untuk di Parlemen (DPR RI), ia meminta semua fraksi terutama Fraksi Koalisi untuk mengawal program-program tersebut agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif dan berkeadilan.

"Semoga APBN 2012 ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Mari kita bersama-sama melaksanakan dan mengwalnya," pungkas Achsanul. (zul)