BNPB: Banjir di Tanah Laut Kalsel sebabkan 1.312 jiwa terdampak
8 Maret 2022 13:09 WIB
Warga menggunakan jasa gerobak angkut untuk melintas di Jalan Trans Kalimantan yang terendam banjir di Desa Banua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (11/1/2021). Foto ANTARA/Bayu Pratama S.
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.312 jiwa dari 428 KK terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, mengatakan banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dari pagi hingga sore hari pada Senin (7/3).
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut mencatat, wilayah yang terdampak banjir meliputi tiga desa di tiga kecamatan," ujar Abdul.
Baca juga: Jalur utama lintas kabupaten di Tanah Laut terputus karena banjir
Baca juga: Dua kecamatan di Tanah Laut hilang disapu banjir
Rinciannya, banjir melanda Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan, Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari dan Desa Ranggang di Kecamatan Takisung.
"Atas peristiwa itu sebanyak 412 unit rumah milik warga terendam banjir," ujar Abdul melanjutkan.
Ia mengatakan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam pendataan lebih lanjut.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir itu, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tanah Laut, TNI, Polri, lintas instansi terkait, masyarakat dan relawan telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat, monitoring, pendataan lebih lanjut, mendirikan dapur umum serta membantu evakuasi warga serta memastikan keselamatan mereka.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Laut hingga Kamis (10/3), menurut informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Abdul juga mengimbau upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.
Baca juga: Banjir tutup jalan lintas kabupaten di Banjarbaru-Tanah Laut
Baca juga: Koarmada II kerahkan pasukan khusus evakuasi korban banjir di Kalsel
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, mengatakan banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dari pagi hingga sore hari pada Senin (7/3).
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut mencatat, wilayah yang terdampak banjir meliputi tiga desa di tiga kecamatan," ujar Abdul.
Baca juga: Jalur utama lintas kabupaten di Tanah Laut terputus karena banjir
Baca juga: Dua kecamatan di Tanah Laut hilang disapu banjir
Rinciannya, banjir melanda Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan, Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari dan Desa Ranggang di Kecamatan Takisung.
"Atas peristiwa itu sebanyak 412 unit rumah milik warga terendam banjir," ujar Abdul melanjutkan.
Ia mengatakan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam pendataan lebih lanjut.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir itu, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tanah Laut, TNI, Polri, lintas instansi terkait, masyarakat dan relawan telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat, monitoring, pendataan lebih lanjut, mendirikan dapur umum serta membantu evakuasi warga serta memastikan keselamatan mereka.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Laut hingga Kamis (10/3), menurut informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Abdul juga mengimbau upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.
Baca juga: Banjir tutup jalan lintas kabupaten di Banjarbaru-Tanah Laut
Baca juga: Koarmada II kerahkan pasukan khusus evakuasi korban banjir di Kalsel
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: