Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kecewa terhadap tindakan penonton dan pendukung tim nasional yang menyalakan petasan pada saat pertandingan antara Indonesia dan Bahrain.

"Presiden kecewa karena itu bertentangan dengan sportivitas olahraga," kata Julian setelah Presiden Yudhoyono meninggalkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam.

Menurut Julian, Presiden menegaskan, memenangkan pertandingan adalah hal yang penting. Namun, menjaga sportivitas tidak kalah penting.

Meski meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai, Kepala Negara meminta Menpora Andi Mallarangeng dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk tetap di Stadion.

"Guna menjaga situasi tetap menjadi kondusif untuk bisa dilanjutkan kembali. Tadi bapak presiden tidak berkenan untuk terus melanjutkan menonton pertandingan," katanya.

Menurut Julian, pemerintah akan meminta penjelasan dari Polri dan panitia kenapa hal seperti itu bisa terjadi.

"Yang kita inginkan sebagai tuan rumah yang baik, penonton yang baik, harus menjaga sportivitas," katanya.

Sementara itu, Menpora Andi Mallarangeng mengakui bahwa Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) selalu bersikap tegas terhadap segala jenis gangguan pertandingan.

"Oleh karena itu ke depan ini jadi pelajaran," katanya.

Dia berharap pihak keamanan bisa melakukan pemeriksaan dengan ketat, sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.

Namun demikian, dia berharap dukungan terhadap Timnas tidak surut. Dia menegaskan, dukungan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang baik.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pergi meninggalkan laga Pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam, sesaat setelah sejumlah penonton menyalakan petasan dan melempari pemain Bahrain dengan botol air minum.

Peristiwa itu terjadi sekitar menit ke-80, atau sepuluh menit sebelum babak kedua berakhir. Saat itu, Indonesia sudah tertinggal 0-2.

Secara mendadak sejumlah penonton menyalakan petasan. Pihak panitia sempat melarang penonton melakukan hal itu.

Namun, sejumlah penonton tetap menyalakan petasan. Bahkan, beberapa penonton yang lain melemparkan botol air minum ke arah para pemain cadangan Bahrain yang sedang pemanasan.

Setelah kejadian itu, Yudhoyono mendadak berdiri dan pergi meninggalkan tribun kehormatan. Dia pergi sambil menatap dan menunjuk ke arah penonton yang menyalakan petasan dan melempari pemain.

Presiden yang diikuti perangkat kepresidenan kemudian menuju ruang VVIP. Mereka sempat membicarakan sesuatu di ruang itu.

Beberapa saat kemudian, Presiden Yudhoyono meninggalkan stadion. Dia tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan.

"Itu pertandingan belum selesai," katanya tanpa tersenyum dan dengan mimik muka serius.(T.F008/Z002)