Jakarta (ANTARA) - Sebuah tim ilmuwan China mengklaim berhasil mengembangkan satu vaksin yang dapat memberikan perlindungan ganda terhadap Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan influenza.

Seperti dilansir Xinhua, Selasa, para peneliti dari Universitas Fudan yang berbasis di Shanghai mempresentasikan vaksin baru yang telah sukses diuji pada tikus laboratorium tersebut dalam sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di Journal of Virology.

Dalam publikasi itu, mereka mengatakan telah merancang sebuah imunogen dengan menggabungkan domain pengikat reseptor SARS-CoV-2 ke batang hemagglutinnin H7N9 yang diawetkan, kemudian melakukan ekspresi gen menggunakan vektor adenovirus simpanse.

Ketika diujikan pada tikus, vaksin yang diberi nama AdC68-CoV/Flu itu secara efektif menginduksi antibodi penarget SARS-CoV-2 maupun antibodi anti-influenza, sehingga memberikan perlindungan terhadap SARS-CoV-2 (termasuk varian-varian barunya) dan infeksi H7N9, menurut penelitian tersebut.

H7N9 merupakan galur flu burung yang kali pertama dilaporkan menginfeksi manusia di China pada Maret 2013. Galur virus itu kemungkinan besar menyebabkan epidemi di musim dingin dan semi.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan vaksin baru tersebut merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk meredam pandemi penyebab virus pernapasan, ungkap penelitian itu.