Aisha tak koordinasi dengan ACT
6 September 2011 12:08 WIB
dr Aisha Wardhana (kanan, bermasker) melakukan pemeriksaan kesehatan TKI yang dipulangkan paksa dari Malaysia setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Aisha Wardhana dikabarkan hilang diculik di Somalia saat bergabung dengan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) menangani aksi kemanusian di negara yang bergejolak tersebut. (ANTARA/file/Str/HO)
Jakarta (ANTARA News) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak pernah mengirimkan dokter Aisha Wardhana ke luar negeri dan menegaskan bahwa kepergiannya ke negara tersebut tidak dalam koordinasi ACT.
Aisha adalah relawan wanita Medis ACT yang dilaporkan hilang di Somalia,
Tapi ACT terus berupaya memastikan kebenaran informasi Aisha diculik di negeri itu, ujar Presiden ACT Ahyudin dalam keterangan pers vis email, Selasa.
Aisha pernah terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan membantu korban bencana alam dan bencana sosial, kata Ahyudin.
Terakhir, ia membantu TKI yang sakit di Tanjung Priok setelah dipulangkan secara paksa dari Malaysia pada 13 Juli 2011
"Kita hargai jiwa kerelawanannya. Namun, jika benar ia pergi ke Somalia, itu tidak dalam koordinasi ACT, jadi menyulitkan ACT untuk memantaunya," tegas Ahyudin.
ACT menjelaskan, semula Aisha memang akan diberangkatkan bareng Indonesia ACTion Team for Somalia, Jumat (19/8), namun karena akan menikah dia menundanya dan berjanji menyusul ke Somalia dengan biaya sendiri.
Indonesia ACTion Team for Somalia adalah tim kemanusiaan yang diberangkatkan oleh Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS). KISS digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan dideklarasikan Jumat (19/8) di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta sebagai respons Indonesia atas bencana kelaparan di Somalia.
Tim ini dipimpin Imam Akbari dengan anggota Andhika Purbo Swasono, dr Adji Suranto Sp.A dan dr Nahdlatul Ulami.
E002/A011
Aisha adalah relawan wanita Medis ACT yang dilaporkan hilang di Somalia,
Tapi ACT terus berupaya memastikan kebenaran informasi Aisha diculik di negeri itu, ujar Presiden ACT Ahyudin dalam keterangan pers vis email, Selasa.
Aisha pernah terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan membantu korban bencana alam dan bencana sosial, kata Ahyudin.
Terakhir, ia membantu TKI yang sakit di Tanjung Priok setelah dipulangkan secara paksa dari Malaysia pada 13 Juli 2011
"Kita hargai jiwa kerelawanannya. Namun, jika benar ia pergi ke Somalia, itu tidak dalam koordinasi ACT, jadi menyulitkan ACT untuk memantaunya," tegas Ahyudin.
ACT menjelaskan, semula Aisha memang akan diberangkatkan bareng Indonesia ACTion Team for Somalia, Jumat (19/8), namun karena akan menikah dia menundanya dan berjanji menyusul ke Somalia dengan biaya sendiri.
Indonesia ACTion Team for Somalia adalah tim kemanusiaan yang diberangkatkan oleh Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS). KISS digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan dideklarasikan Jumat (19/8) di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta sebagai respons Indonesia atas bencana kelaparan di Somalia.
Tim ini dipimpin Imam Akbari dengan anggota Andhika Purbo Swasono, dr Adji Suranto Sp.A dan dr Nahdlatul Ulami.
E002/A011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: