Pakar: Pelonggaran ibadah di Arab Saudi dipengaruhi vaksinasi tinggi
7 Maret 2022 18:16 WIB
Umat Islam melakukan Tawaf keliling Kakbah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Jumat (3/5/2019). (ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz).
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan cakupan vaksinasi COVID-19 yang tinggi di Arab Saudi mempengaruhi pelonggaran aktivitas beribadah bagi jamaah umrah.
"Pemerintah Arab Saudi membuat banyak pelonggaran kebijakan karantina dan lainnya bagi jamaah umrah dan juga saf berdiri ketika shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu kunci utama dasar pengendalian situasi epidemiologi di suatu negara.
Baca juga: Arab Saudi cabut tujuh aturan pencegahan penyebaran COVID-19
Berdasarkan laman “Our World in Data”, disebutkan bahwa 67,8 persen warga Arab Saudi sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap hingga 15 Februari 2022.
"Bisa jadi per awal Maret ini angkanya mungkin sudah mendekati sekitar 70 persen cakupannya," katanya.
Tentang vaksin penguat, kata Tjandra, laman “Our World in Data” menyebutkan sampai 15 Februari 2022, Arab Saudi sudah memberikan penguat pada 28 persen penduduknya. "Mungkin di awal Maret sudah mendekati sekitar 30 persen," katanya.
Laman “Our World in Data” juga menyebutkan bahwa Indonesia memvaksinasi 53,3 persen dari total penduduk 208 juta lebih sasaran vaksinasi.
Sementara angka rata-rata cakupan vaksinasi dunia adalah 55,9 persen. "Jadi cakupan kita masih sedikit di bawah rata-rata dunia dan cakupan di Arab Saudi sudah sekitar 15 persen di atas rata-rata dunia," katanya.
Jika melihat data Kementerian Kesehatan RI per 6 Maret 2022, kata Tjandra, cakupan vaksinasi lengkap di Tanah Air adalah 71,03 persen dari target sasaran yang ditentukan sebanyak 208.265.720 penduduk. "Jadi memang denominatornya berbeda," katanya.
Baca juga: Dirjen PHU segera selaraskan kebijakan umrah
Baca juga: Arab Saudi hapus sebagian besar pembatasan COVID-19
Sementara capaian penguat di Indonesia per 5 Maret 2022, kata Tjandra, telah mencakup 4,5 persen dari total penduduk dan meningkat menjadi 5,98 persen sehari kemudian.
"Cakupan penguat kita harus terus ditingkatkan secara intensif untuk memberi perlindungan optimal bagi kita semua," katanya.
Tjandra menyambut gembira kebijakan Arab Saudi melonggarkan aktivitas beribadah jamaah dan diharapkan juga akan ada kebijakan yang memadai untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Pemerintah Arab Saudi membuat banyak pelonggaran kebijakan karantina dan lainnya bagi jamaah umrah dan juga saf berdiri ketika shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu kunci utama dasar pengendalian situasi epidemiologi di suatu negara.
Baca juga: Arab Saudi cabut tujuh aturan pencegahan penyebaran COVID-19
Berdasarkan laman “Our World in Data”, disebutkan bahwa 67,8 persen warga Arab Saudi sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap hingga 15 Februari 2022.
"Bisa jadi per awal Maret ini angkanya mungkin sudah mendekati sekitar 70 persen cakupannya," katanya.
Tentang vaksin penguat, kata Tjandra, laman “Our World in Data” menyebutkan sampai 15 Februari 2022, Arab Saudi sudah memberikan penguat pada 28 persen penduduknya. "Mungkin di awal Maret sudah mendekati sekitar 30 persen," katanya.
Laman “Our World in Data” juga menyebutkan bahwa Indonesia memvaksinasi 53,3 persen dari total penduduk 208 juta lebih sasaran vaksinasi.
Sementara angka rata-rata cakupan vaksinasi dunia adalah 55,9 persen. "Jadi cakupan kita masih sedikit di bawah rata-rata dunia dan cakupan di Arab Saudi sudah sekitar 15 persen di atas rata-rata dunia," katanya.
Jika melihat data Kementerian Kesehatan RI per 6 Maret 2022, kata Tjandra, cakupan vaksinasi lengkap di Tanah Air adalah 71,03 persen dari target sasaran yang ditentukan sebanyak 208.265.720 penduduk. "Jadi memang denominatornya berbeda," katanya.
Baca juga: Dirjen PHU segera selaraskan kebijakan umrah
Baca juga: Arab Saudi hapus sebagian besar pembatasan COVID-19
Sementara capaian penguat di Indonesia per 5 Maret 2022, kata Tjandra, telah mencakup 4,5 persen dari total penduduk dan meningkat menjadi 5,98 persen sehari kemudian.
"Cakupan penguat kita harus terus ditingkatkan secara intensif untuk memberi perlindungan optimal bagi kita semua," katanya.
Tjandra menyambut gembira kebijakan Arab Saudi melonggarkan aktivitas beribadah jamaah dan diharapkan juga akan ada kebijakan yang memadai untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: