BI dan Kemenaker latih 800 tenaga kerja pencatatan keuangan di 2021
7 Maret 2022 13:22 WIB
Tangkapan layar Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari dalam Kick Off Sinergi Dorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan, Senin (7/3/2022). ANTARA/Sanya Dinda.
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan pelatihan pencatatan keuangan melalui Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (Siapik) untuk 800 tenaga kerja di 2021.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan pelatihan tersebut dilakukan melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang bertujuan mengembangkan keahlian tenaga kerja, khususnya tenaga kerja informal UMKM.
"Untuk menghadapi persaingan bebas, sangat berat apabila tenaga kerja tidak menggunakan catatan keuangan digital," kata Anwar dalam Kick Off Sinergi Dorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan Siapik yang dipantau di Jakarta, Senin.
Tidak hanya tenaga kerja, pelaku UMKM juga dapat bergabung dalam program TKM sehingga bisa mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
Ia mengapresiasi kolaborasi BI dan Kemenaker yang diharapkan berlanjut ke depan untuk menyasar lebih banyak orang.
"Kita dorong TKM sampai ratusan ribu untuk meningkatkan kapasitas digital dalam pencatatan keuangan dengan baik yang akan meningkatkan kemampuannya bersaing di era globalisasi," katanya.
Bank Indonesia mengatakan akan memperkuat sinergi dengan Kementerian dan Lembaga lain dalam menyelenggarakan pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
"Di tahun 2022 sinergi tersebut akan diperkuat oleh melalui pelaksanaan pelatihan, pendampingan, serta training for trainers secara masif dan berkala kepada lebih dari 1.500 UMKM dan 292 pendamping di seluruh wilayah Indonesia," ucap Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Kemnaker: Program Tenaga Kerja Mandiri bantu perempuan saat pandemi
Baca juga: BI: Aplikasi Siapik bantu UMKM dapat kredit bank Rp18,3 miliar di 2021
Baca juga: 100 ribu usaha mikro bakal dapat bantuan dari Tenaga Kerja Mandiri
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan pelatihan tersebut dilakukan melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang bertujuan mengembangkan keahlian tenaga kerja, khususnya tenaga kerja informal UMKM.
"Untuk menghadapi persaingan bebas, sangat berat apabila tenaga kerja tidak menggunakan catatan keuangan digital," kata Anwar dalam Kick Off Sinergi Dorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan Siapik yang dipantau di Jakarta, Senin.
Tidak hanya tenaga kerja, pelaku UMKM juga dapat bergabung dalam program TKM sehingga bisa mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
Ia mengapresiasi kolaborasi BI dan Kemenaker yang diharapkan berlanjut ke depan untuk menyasar lebih banyak orang.
"Kita dorong TKM sampai ratusan ribu untuk meningkatkan kapasitas digital dalam pencatatan keuangan dengan baik yang akan meningkatkan kemampuannya bersaing di era globalisasi," katanya.
Bank Indonesia mengatakan akan memperkuat sinergi dengan Kementerian dan Lembaga lain dalam menyelenggarakan pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
"Di tahun 2022 sinergi tersebut akan diperkuat oleh melalui pelaksanaan pelatihan, pendampingan, serta training for trainers secara masif dan berkala kepada lebih dari 1.500 UMKM dan 292 pendamping di seluruh wilayah Indonesia," ucap Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Kemnaker: Program Tenaga Kerja Mandiri bantu perempuan saat pandemi
Baca juga: BI: Aplikasi Siapik bantu UMKM dapat kredit bank Rp18,3 miliar di 2021
Baca juga: 100 ribu usaha mikro bakal dapat bantuan dari Tenaga Kerja Mandiri
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: