Pedagang asong di pintu tol raih rp250 ribu/hari
3 September 2011 18:56 WIB
Seorang pedagang minuman kemasan asal Madura menggelar dagangannya di kawasan Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (3/9). Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menghimbau kepada pemudik yang kembali ke ibukota untuk tidak membawa kerabat dari daerah yang tidak siap dengan modal keterampilan mengadu nasib di Jakarta. (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/nz/11)
Cikopo (ANTARA News) - Para pedagang asongan yang menjajakan makanan di sekitar gerbang tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meraih penghasilan rata-rata Rp250 ribu selama musim mudik dan arus balik Lebaran.
"Alhamdulillah, dalam sehari rata-rata dapat keuntungan Rp 250.000, dari biasanya Rp 100.000." tutur Dede (31) seorang pedagang, Sabtu. Dede salah satu dari ratusan pedagang asong tahu goreng dan lontong di sekitar gerbang tol Cikopo.
Menurut Dede, pada musim mudik dan balik Lebaran kali ini pedagang asong ada sekitar 300 orang, asal Cikampek, Karawang dan Purwakarta.
Begitu bus-bus keluar dari gerbang tol Cikopo, mereka berebut naik ke atas bus . " Kami juga seringkali dikejar-kejar Brimob," ujar Sulaeman, pedagang asong lainya.
Tapi, pedagang asong minuman tak semujur rekan mereka yang berjualan makanan. Junaedi (30) mengaku minumannya kurang laku.
"Rata-rata penumpang sudah siap dengan minuman," katanya lalu mengaku penghasilannya tidak lebih dari 50 ribu /hari.
(ANT-151)
"Alhamdulillah, dalam sehari rata-rata dapat keuntungan Rp 250.000, dari biasanya Rp 100.000." tutur Dede (31) seorang pedagang, Sabtu. Dede salah satu dari ratusan pedagang asong tahu goreng dan lontong di sekitar gerbang tol Cikopo.
Menurut Dede, pada musim mudik dan balik Lebaran kali ini pedagang asong ada sekitar 300 orang, asal Cikampek, Karawang dan Purwakarta.
Begitu bus-bus keluar dari gerbang tol Cikopo, mereka berebut naik ke atas bus . " Kami juga seringkali dikejar-kejar Brimob," ujar Sulaeman, pedagang asong lainya.
Tapi, pedagang asong minuman tak semujur rekan mereka yang berjualan makanan. Junaedi (30) mengaku minumannya kurang laku.
"Rata-rata penumpang sudah siap dengan minuman," katanya lalu mengaku penghasilannya tidak lebih dari 50 ribu /hari.
(ANT-151)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: