Bandung (ANTARA News) - Sebagian ruas jalan Lingkar Nagreg yang digunakan untuk jalur arus balik Lebaran 2011 masih gelap gulita pada malam hari, akibat belum dipasangi lampu penerangan.

Ruas jalan Lingkar Nagreg yang belum dipasangi penerangan yakni sekitar 1,5 kilometer ke arah jalan raya Nagreg lama tepatnya kawasan Pamucatan.

"Jalannya memang menurun, namun idealnya diterangi lampu penerangan. Kasihan jika ada kendaraan yang mengalami gangguan mesin, atau kalau terjadi atrian," kata Mamur, sopir angkutan umum Bandung - Garut, Jumat.

Sementara itu jalur tanjakan Lingkar Nagreg sudah terang benderang mulai dari kawasan Cikaledong, interchange jalur ke arah Garut hingga ke ruas terowongan pada kilometer ke-25 jalur lingkar itu.

Sekitar seratus lebih lampu menerangan jalan di jalur itu memandu jalur tanjakan. Bahkan pengendara yang mengalami gangguan mesin motor atau mobilnya di tanjakan Lingkar Nagreg.

"Penerangan di jalur tanjakan mencukupi, kecuali di salah satu kelokan masih ada yang gelap gulita pada malam hari. Oleh sebab itu perlu ditambah lagi lampuya," katanya.

Sementara itu suasana jalur Lingkar Nagreg belum terlalu sibuk pada Hari Lebaran kedua. Namun seluruh pengerjaan jalan itu sama sekali dihentikan.

Sebuah CCTV dipasang di tebing dengan jalur semi terowongan di tanjakan Hape Lingkar Nagreg. Perangkat itu untuk memantau arus lalu lintas di kawasan Lingkar Ngareg, terutama di kawasan tanjakan terakhir jalur yang baru dioperasikan lagi pada 23 Agustus 2011 lalu itu.

Jalur Lingkar Nagreg yang dibangun dengan biaya APBN senilai Rp350 miliar itu diproyeksikan untuk mengatasi masalah kemacetan arus lalu lintas di kawasan Nagreg Kabupaten Bandung.
(*)