Senjata mainan berbahaya marak di Pariaman
31 Agustus 2011 18:51 WIB
Seorang polisi menunjukkan jenis-jenis senjata mainan yang banyak dijual. Belakangan, banyak aksi kejahatan terjadi dengan memakai senjata tiruan yang persis seperti senjata aslinya. (FOTO ANTARA/Rahmad)
Pariaman, 31/8 (ANTARA) - Senjata mainan anak-anak berpeluru dan berbahaya marak dijual selama Lebaran di Pariaman, Sumatera Barat dengan berbagai harga dan ukuran.
Seorang pedagang mainan, Asrul (30) saat berjualan di Pantai Gandoriah Pariaman, Rabu, mengaku menjual senjata mainan tersebut mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp50.000 per unit.
"Sejak pagi tadi sudah banyak anak-anak yang membeli senjata mainan ini," kata dia.
Selain senjata mainan, ia juga menjual pelurunya yang terbuat dari plastik dengan harga Rp1.000 per bungkus.
Berbagai jenis senjata mainan tersebut dibuat nyaris mirip senjata aslinya, namun hanya berbahan plastik.
Kapolres Pariaman AKBP Heri Maryadi menegaskan, senjata mainan tersebut berbahaya karena dapat menyebabkan mata buta bila terkena pelurunya.
Menurut dia, melarang para pedagang berjualan tidak mungkin karena hak mereka untuk berdagang guna memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam hal ini Kapolres mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan senjata mainan tersebut.
Bila tidak berada dalam pengawasan orang tua, anak-anak dapat menggunakan pistol mainan tersebut untuk menembak teman-teman sebaya mereka.
"Saya melihat tadi sudah banyak anak-anak yang membawa senjata mainan itu, apalagi mereka berjalan berombongan. Bisa jadi bila bertemu sekumpulan anak-anak lainnya, malah terjadi saling adu dan akhirnya mereka bisa berperang menggunakan senjata mainan," ujar dia.
Para orang tua diminta memperketat pengawasan anak-anak mereka dalam memakai senjata mainan itu, karena selain dapat membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain.
Anak-anak yang pergi berlebaran ke Pariaman hampir semuanya membawa senjata mainan berbagai ukuran.
Mereka yang datang ke Pariaman rata-rata menggunakan mobil bak terbuka, sebagian menggunakan mobil pribadi dan kereta api wisata. (ANT-208)
Seorang pedagang mainan, Asrul (30) saat berjualan di Pantai Gandoriah Pariaman, Rabu, mengaku menjual senjata mainan tersebut mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp50.000 per unit.
"Sejak pagi tadi sudah banyak anak-anak yang membeli senjata mainan ini," kata dia.
Selain senjata mainan, ia juga menjual pelurunya yang terbuat dari plastik dengan harga Rp1.000 per bungkus.
Berbagai jenis senjata mainan tersebut dibuat nyaris mirip senjata aslinya, namun hanya berbahan plastik.
Kapolres Pariaman AKBP Heri Maryadi menegaskan, senjata mainan tersebut berbahaya karena dapat menyebabkan mata buta bila terkena pelurunya.
Menurut dia, melarang para pedagang berjualan tidak mungkin karena hak mereka untuk berdagang guna memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam hal ini Kapolres mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan senjata mainan tersebut.
Bila tidak berada dalam pengawasan orang tua, anak-anak dapat menggunakan pistol mainan tersebut untuk menembak teman-teman sebaya mereka.
"Saya melihat tadi sudah banyak anak-anak yang membawa senjata mainan itu, apalagi mereka berjalan berombongan. Bisa jadi bila bertemu sekumpulan anak-anak lainnya, malah terjadi saling adu dan akhirnya mereka bisa berperang menggunakan senjata mainan," ujar dia.
Para orang tua diminta memperketat pengawasan anak-anak mereka dalam memakai senjata mainan itu, karena selain dapat membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain.
Anak-anak yang pergi berlebaran ke Pariaman hampir semuanya membawa senjata mainan berbagai ukuran.
Mereka yang datang ke Pariaman rata-rata menggunakan mobil bak terbuka, sebagian menggunakan mobil pribadi dan kereta api wisata. (ANT-208)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: