DK PBB kecam serangan terhadap pasukan UNIFIL
31 Agustus 2011 06:25 WIB
Dua unit kendaraan tempur jenis Anoa milik Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indobatt melaksanakan patroli BAP (Battalion Around Position) didaerah Adshit Al Qusayr,Lebanon Selatan, Selasa, (14/6). Patroli yang dilakukan Kompi Eagle ini, dengan route (UNP 7-1) Al Qantara - Tulin - Qabrika - Bani Hayyan dan As Suwanan, bertujuan memantau keamanan di area operasi Indobatt. (ANTARA/Puspen TNI-Sertu Marinir Kuwadi/HO)
Perserikatan Bangsa Bangsa (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB Selasa mengecam keras serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon di saat memperbarui mandat pasukan utama selama satu tahun lagi.
Dua serangan bom pinggir jalan menghantam pasukan UNIFIL berkekuatan 12.000 tentara empat bulan silam ketika pasukan Israel dan Lebanon baku tembak menyangkut perbatasan tak resmi yang musti diawasi pasukan penjaga perdamaian, lapor AFP.
Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara itu mengecam "dengan bahasa paling keras serangan teroris terhadap UNIFIL" pada 27 Mei dan 26 Juli dimana enam pasukan Italia dan Prancis terluka.
Dewan juga mengecam insiden perbatasan 15 Mei, ketika pasukan Israel menembaki pemrotes mengakibatkan 10 orang tewas, dan pada 1 Agustus ketika tentara Israel dan Lebanon baku tembak, masing-masing saling menyalahkan atas kejadian itu.
UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk mengawasi perdamaian yang rapuh sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel dan kemudian diperkuat sesudah perang singkat antara kedua negara pada 2006. Garis gencatan senjata, Blue Line, tidak pernah sepenuhnya digambarkan.
Dewan Keamanan, sementara itu, menyambut baik "dialog strategis" antara UNIFIL dengan Angkatan Bersenjata Lebanon dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan militer Lebanon di selatan negara itu.
Seorang diplomat Barat, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan identitasnya, mengatakan:"Dalam mengadopsi resolusi ini, Dewan kembali menunjukkan dukungannya kepada UNIFIL, yang memainkan peran krusial di wilayah tidak stabil yang belum pernah ada." (ANT/K004)
Dua serangan bom pinggir jalan menghantam pasukan UNIFIL berkekuatan 12.000 tentara empat bulan silam ketika pasukan Israel dan Lebanon baku tembak menyangkut perbatasan tak resmi yang musti diawasi pasukan penjaga perdamaian, lapor AFP.
Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara itu mengecam "dengan bahasa paling keras serangan teroris terhadap UNIFIL" pada 27 Mei dan 26 Juli dimana enam pasukan Italia dan Prancis terluka.
Dewan juga mengecam insiden perbatasan 15 Mei, ketika pasukan Israel menembaki pemrotes mengakibatkan 10 orang tewas, dan pada 1 Agustus ketika tentara Israel dan Lebanon baku tembak, masing-masing saling menyalahkan atas kejadian itu.
UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk mengawasi perdamaian yang rapuh sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel dan kemudian diperkuat sesudah perang singkat antara kedua negara pada 2006. Garis gencatan senjata, Blue Line, tidak pernah sepenuhnya digambarkan.
Dewan Keamanan, sementara itu, menyambut baik "dialog strategis" antara UNIFIL dengan Angkatan Bersenjata Lebanon dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan militer Lebanon di selatan negara itu.
Seorang diplomat Barat, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan identitasnya, mengatakan:"Dalam mengadopsi resolusi ini, Dewan kembali menunjukkan dukungannya kepada UNIFIL, yang memainkan peran krusial di wilayah tidak stabil yang belum pernah ada." (ANT/K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: